Resume ke : 2
Tanggal : 20 Mei 2022
Gelombang : 26
Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Moderator : Widya Setianingsih
Malam ini adalah hari kedua saya mengikuti pelatihan belajar menulis PGRI. Senang sekali saya bisa kembali belajar menulis. Kegiatan ini dimoderatori oleh ibu yang cantik, Widya Setianingsih.
"Menjadikan menulis sebagai passion" atau "writing is my passion" adalah tema pada kegiatan ini. Dengan narasumber ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Saya sebut saja beliau dengan panggilan bunda Kanjeng. Beliau seorang guru pegiat literasi, motivator, blogger yang sudah menghasilkan 21 karya buku. Sungguh pencapaian yang luar biasa yang membuatku begitu kagum.
Ada hal-hal penting yang saya dapatkan dari penjelasan bunda Kanjeng, yaitu
Menulis menjadi passion yang menjanjikan karena kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. dan hingga hari ini profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.
Namun ada beberapa kendala dan hambatannya yaitu:
- Merasa tidak bakat menulis
- Tidak memiliki waktu
- Tidak memiliki ide
- Tidak mau dikritik
- Tidak suka menulis
Ketika kita memutuskan untuk menulis ada suatu alasan kita untuk menulis diantaranya
- Mengapa kita menulis, pertanyaan ini lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi dan misi hidup kita di dunia
- Bagaimana cara kita menulis, hal ini lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan
- Kapan kita mulai menulis, secepatnya kita harus niatkan untuk membuat karya yang asli dari diri kita.
Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain. Menurut bunda, Ketika kita menulis apa yang kita tulis selain bermanfaat bagi diri kita sendiri pastinya bermanfaat juga bagi orang lain walaupun itu hanya satu atau dua kalimat motivasi.
Langkah menjadi penulis yang baik, diantaranya:
- Read, untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general(umum) maupun spesifik misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita
- Discuss, hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri
- Look & Feel, baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media sehingga pesan yang kita sampaikan bisa sampai kepada pembaca
- Socialize, berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap dan bisa menjadi tulisan yang menarik
Writing Preparation
- Menggali dan menemukan gagasan/ide, kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi dan kajian pustaka
- Menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca, sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. selain itu kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable.
- Menentukan topik, misalnya tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan, genrenya tulisan populer. jika sasarannya adalah orangtua (manula) maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik hidup sehat di usia senja
- Membuat Outline atau kerangka tulisan atau daftar isi sementara, kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. menulis outline cukup dengan garis besarnya saja dengan karakter yang logis, struktur, kepaduan dan penekanan.
- Mengumpulkan bahan materi/buku untuk memperkaya perspektif dan referensi agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan
Menulis itu harus SABAR. Kalimat ini adalah kata-kata yang sangat menyentuh sanubari saya. Bahwa penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada KETEKUNAN dalam proses menulis. Menulislah semampu yang kita bisa. jangan berpikir harus sempurna dan jangan terlalu idealis.
Setelah menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis(rough draft), tahapan yang harus dilewati gingga terbit buku adalah:
- Editing, yang dilakukan pada tahap ini adalah membaca ulang, dan menyempurnakan draft
- Revising, pada tahap ini kita perlu mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis.
- Publishing, ini adalah tahap pengiriman naskah, pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading), pencetakan dan promosi serta distribusi
Bagus resumenya. Tetap semangat menuju buku solo
BalasHapusMakasih banyak bunda
HapusMaih tahap belajar
HapusMasyaAllah tulisannya mantap sekali
BalasHapusOn proses bund
HapusKeren bu.
BalasHapusSudah konsiten jg menulis.
Masih tahap belajar
HapusKereeen, yooo semangat yooo
BalasHapusYoo ayoo
HapusLuar biasa... Salam literasi
BalasHapusSalam literasi juga bund
HapusLanjuuuut, tetap semangat menjadi penulis handal
BalasHapusLanjutkan...heheheehe makasi banyak
HapusPostinganya sekarang banding blognya. Ayo berkarya di bidang Literasi
BalasHapusMakasih banyak
HapusMantap, Ibu. Semangatnya tidak pernah padam. Salut. Sukses buat Ibu.
BalasHapusMakasih banyak bu
HapusBaik
BalasHapusTengkiu
HapusResumenya sudah bagus..
BalasHapusDarii tulisan.. butuh penerapan...
Silahkan sehera diterapkan.
Siap diterapkan bund
HapusMantap tetap semangat ibu 💪
BalasHapuskeren bu resumenya, semangat yo semangat
BalasHapusLuar biasa yang buat resume ini. rapih, sistematis dan mengalir. Terus semangat ya. Jika bulan depan mau terbitkan buku dengan judul guru hebat berprestasi, kisah tentang diri mengajar dan presatasi diri dan siswa siswi binaan. Bisa japri saya di 087871926678. SEMANGAAT ...!
BalasHapusMakasih pak Dail. Siap pak
HapusTulisan yang bagus, teruskan. Mohon komen balik di: http://edukasiyana.blogspot.com/2022/05/membangun-harmonisasi-konteks-dan.html
BalasHapusSiap pak
HapusSiap pak
BalasHapus