Kamis, 29 Juli 2021

Hobby baruku

Melihat-lihat keramaian alias cuci mata di mall membuatku terhibur setelah sekian lama aku hanya rutin dalam kesibukan keseharianku. Banyak orang yang lalu lalang berjalan silih berganti seakan tak ada beban dikalbu. Aku pun ikut seleweran sambil mencari tempat untuk bisa melepas lelah. 

Mataku pun tertuju ke sebuah toko buku yang ada dilantai 2 mall tersebut. Aku mrlihat ribuan buku terpampang nyata begitu indah di setiap bagian ditoko ini. Aku mencoba memilih milih buku yang aku sukai. 

Dalam benakku terlintas ingin memiliki buku dimana aku sendiri yang menulis buku tersebut. Tapi ahhh....mana mungkin, aku kan tidak pandai merangkai kata-kata, mana bisa aku menulis buku seperti mereka. Menulis buku itu hanya milik orang-orang jenius, ucapku dalam hati.

Ada satu buku yang ku beli tentang buku motivasi. Satu kutipan yang kuambil adalah "Pembelajaran tidak didapat dengan kebetulan. Ia harus dicari dengan semangat dan disimak dengan tekun." - Abigail Adams.

Kata -kata yang menyentuh kalbu. Kucoba merimangi maknanya. Aku tersadar bahwa pembelajaran itu tidak instan, butuh proses dan konsisten untuk bisa meraihnya. 

Karena keingintahuanku tentang bagaimana mrnulis buku, selama seminggu setiap ada kesempatan selalu kucoba untuk searching dari google tentang menulis buku. Aku menemukan kumpulan artikel tentang menulis dari blog omjay. Langsung aku wa omjay ketika kuliat ada no wa nya yg bisa dihubungi. kala itu itu omjay menyatakan bahwa akan ada kuliah online tentang pelatihan menulis. karena penasarannya lalungsung aku chatting brliau dan minta izin untuk dimasukkan ke kelas menulis grlombang 19 dan 20. Omjay sangat respect. Aku langsung dimasukkan ke dalam kelas grup belajar menulis grlombang 19. Senang sekali rasanya. ternyata sudah ada ratusan orang sudah bergabung digrup ini.

Bagiku suatu kehormatan bisa ada digrup tersebut. terimakasih omjay yang sudah membuka jalan bagiku untuk untuk menulis. Banyak orang orang hebat yang ada disini yang mempunyai tujuan yang luar biasa hebat, yaitu untuk berkarya lewat menulis.

Di grup ini setiap hari para guru membagikan setiap tulisan mereka, tentang apa saja yang mereka tulis. Setiap wa yang masuk ku baca dan sangat terkagum-kagung dengan tulisan mereka dengan rangkaian kalimat demi kalimat yang begitu indah.

Karrna ketidakmampuanku dalam mrnulis mrmbuatku tidak pernah memberi respon di grup tersebut. aku Hanya membaca chat yang masuk, ya hanya membaca. Aku malu dan nggak tau mau mengetik apa disetiap chat wa dari para guru hebat tersebut. 

Hari yang dinanti pun tiba. Keingintahuanku mrmbuatku terus bertahan di grup ini. acara open ceremony dalam kuliah online pelatihan menulis pun dimulai. aku itu bergabung melalui google meeting. banyak motivasi dan semangat yang ditorehkan oleh mereke terdahulu yang sudah menamatkan kelas menulis omjay ini. banyak dari mereka yang sudah menjadi amrasumber hebat yang mana karya nya tidak diragukan lagi. 

akupun semakin semangat. dan kali ini poka pikirku seketika berubah. menulis bisa apa saja, kapan saja dan dimana saja. menulis bukan hanya milik orang orang jenius, tapi siapa saja bisa menulis asal punya niat dan kemauan yang kuat. walau belum kumulai tapi kecintaanku dengan menulis sudah mulai tumbuh.






Rabu, 28 Juli 2021

Buku Mahkota Penulis, Buku muara tulisan

“Jika seseorang ingin melihat dunia, maka membacalah. Tapi jika ingin dikenal maka menulislah.” Imam Syafi'i

 Resume ke            : 8 

Gelombang           : 19 

Tanggal                 : 28 Juli 2021

Tema                     : Buku mahkota penulis, buku muara tulisan
 
Narasumber        : Thamrin Dahlan,SKM, M.Si
 

Saat kusiapkan segelas kopi hitam, aromanya begitu semerbak memenuhi seisi kamarku. Tidak lupa roti kacang yang kubeli tadi dari warung dekat rumah sebagai temannya untuk menemaniku malam ini. Kuambil posisi duduk yang nyaman di depan laptop lengkap dengan printilannya serasa tak ingin melewati malam ini dengan percuma.

            Masih pada kegiatan yang sama seperti beberapa waktu yang lalu, pelatihan menulis di kelas omjay masih tetap konsisten kuikuti. Kali ini temanya bagiku cukup unik yaitu  Buku mahkota penulis, buku muara tulisan. Kegiatan ini dimoderatori oleh bapak Bams atau biasa disebut Mr.bams. Tema ini akan dibawakan oleh narasumber yang keren yaitu bapak Thamrin Dahlan,SKM, M.Si. Beliau adalah seorang pensiunan polisi, dosen Akper polri, penggiat literasi dan penulis yang sudah menerbitkan 40 buku. Karena cintanya pada dunia literasi, beliau  mendirikan yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (penerbit YPTD).

              Menurut bapak Thamrin bahwa pekerjaan penulis atau jurnalis dan pengajar atau guru adalah pekerjaan yang tidak hilang dimakan zaman. Pekerjaan ini akan selalu ada dalam setiap peradaban dan tidak akan pernah usang oleh waktu. Bahkan bagi beliau guru merupakan seorang arsitek peradaban. Yaitu guru yang mengajar dan mendidik dengan hati sehingga guru bukan hanya sekedar mengajar di kelas namun dia akan mampu menunjukkan keteladanan dan menjadi contoh melalui sikap dan gaya hidup yang baik dan terpuji.

             Beliau memberikan istilah guru hebat kepada para guru yang mampu menjadi sang arsitek peradaban. Kenapa? Karena guru yang hebat itu akan mampu mengubah paradigmanya untuk lebih berpikir kritis, terbuka, dan terus berkembang. Sehingga dia akan mampu memenuhi setiap tuntutan zaman untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada zamannya.

            Setiap guru hebat yang menjadi arsitek peradaban memang harus memahami listerasi karena literasi berhubungan dengan kegiatan membaca, menulis, berbicara, menghitung bahkan sampai kepada memecahkan masalah.

           Kemampuan menulis sejatinya dimiliki oleh setiap orang. Karena ketika kita mampu berbicara sebenarnya kita juga bisa menulis dari pada yang keluar dari ucapan kita. Karena kemampuan menulis hanyalah suatu pekerjaan dengan memindahkan apa yang kita ucapkan kedalam suatu tulisan.

         Ternyata jenis tulisan kita bisa disesuaikan dengan jenis tulisan apa yang kita tulis. Ada beberapa kategori tulisan yang bisa dikelompokkan, yaitu:

  1. Artikel deskriptif. Tulisan ini biasa digunakan sebagai repostase atau liputan atau juga laporan. Tulisan ini sifatnya hanya hanya sebatas menggambarkan atau melaporkan sesuai azas 5W1H tanpa adanya suatu pemecahan masalah.
  2. Artikel Eksplanatif. Tulisan ini bisa berupa karya ilmiah seperti skripsi/tesis/disertasi/jurnal dan juga bisa berupa opini (Ipoleksosbudhankam). Karena tulisan ini hanya menjelaskan atau menerangkan dan mengupas permasalahan secara mendalam atau ilmiah dan bersifat objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
  3. Fiksi. Tulisan ini bisa berupa puisi, novel, cerbung, cerpen ataupun pantun. Karena tulisannya bersifat bebas dalam menuangkan setiap inspirasi dari penulisnya.

 Sering sekali kita mempunyai semangat dalam menulis, tetapi tulisan itu tidak tuntas kita kerjakan. Dalam pemaparannya, pak Thamrin menegaskan bahwa perlu adanya suatu cara menulis yang praktis sehingga menulis menjadi suatu kebutuhan bagi kita. Caranya adalah:

1. Upayakan tidak meninggalkan tulisan

2.     Hiraukan kesalahan ketik

3.    Ketika blank, tinggalkan paragraph, masuk ke paragraf baru

4. Baca berulang-ulang pada proses editing

5.  Sebagai pemula cukup menulis 7 paragraf

6.   Bersegera posting tulisan di media social

Menulis itu tidak perlu panjang-panjang, pendek saja, maksimal 9 kata dalam satu kalimat. Bahasa berbicara mengalir saja seperti bertutur kata. Dan buat tulisan itu mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Dan tulisan yang rapi dan tidak menjelimet akan membuat tulisan kita akan disukai orang lain.

Menulis dengan hati akan sampai kehati para pembaca. Karena itu menulislah dari apa yang kita sukai dan yang kita pahami. Bisa menulis tentang hobby, tentang pekerjaan, tentang lingkungan keluargadan teman, artinya apa saja bisa kita tulis yang penting tulisan itu dari hasil karya kita dan tidak plagiat dari karya orang lain.

Bisa saja tidak ada ide yang keluar dari pikiran kita alias buntu. Karena itu kita perlu mencari inspirasi supaya kita bisa menulis. Sumber inspirasi itu bisa dari banyak membaca, mengikuti webinar, banyak berjalan, menelaah berita actual, membaca berita viral, silaturahim, menyaksikan fenomena alam, berkomunikasi, bahan ajar, suasana kelas dan apa saja bisa menjadi sumber inspirasi kita. Kita juga harus bisa mencari waktu yang tepat untuk menulis. Seperti meluangkan waktu khusus, waktu senggang, ketika menunggu, subuh hari, dan sebelum tidur.

Setelah kita menulis supaya tidak hilang, maka alangkah baiknya tulisan itu kita letakkan Seperti di handphone, laptop, personal computer, kertas tulis notebook. Kita juga harus memiliki akun dan email supaya kita bisa menshare tulisan kita di beberapa website. Dan tulisan itu bisa kita share misalnya ke website sekolah, website kompasiana.com, website terbitkanbukugratis.id, facebook, whatsapp, email, messenger, dan twitter. Sehingga akhirnya tulisan kita bisa dibaca oleh orang lain. 

Bagi beliau buku itu mahkota penulis dan buku adalah muara tulisan. Setiap goresan tulisan kita jangan kita biarkan berserakan. Mari kita kumpulkan lalu kita bawa ke penerbit sehingga akan menghasilkan buku. Sehingga buku kita akan bisa dibaca oleh para penikmat literasi.

‘Sesungguhnya muara dari menulis itu adalah buku. Karena, buku bersifat abadi dan menjadi alibi tak terbantahkan atas kehadiran seorang anak manusia di muka bumi ini”. Thamrin Dahlan

Sungguh luar biasa pemaparan materi yang disampaikan beliau, motivasinya sudah menghantarkan banyak guru Indonesia dalam penerbitan buku. Dan uniknya yayasan ini menerbitkan buku ber-ISBN hanya berbayar seikhlasnya. Bahkan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) ini sejak 19 Agustus 2020 telah menerbitkan buku ber ISBN (International Standard Book Number) sebanyak 232 Judul. Pencapaian yang luar biasa.

Akhirnya terimakasih kepada pak Thamrin yang sudah berbagi ilmunya pada malam hari ini. dengan harapan kiranya bisa mengikuti jejak bapak menjadi penggiat literasi.

 


Selasa, 20 Juli 2021

PTM Terbatas

 

        Tahun ini tepatnya pada tahun pelajaran baru 2021/2022 semester 1. Sebenarnya tanggal 12 Juli 2021 kemarin sudah dimulai PTM atau pembelajaran tatap muka terbatas. Tetapi waktu itu digunakan untuk kegiatan MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah selama seminggu untuk adek-adek kelas VII SMP. Saya melihat semangat mereka sekolah dengan kembali memakai seragam sekolah setelah satu setengah tahun mereka belajar dari rumah atau BDR.

        Berhubung hari senin dan selasa 19-20 Juli 2021 libur hari raya idul Adha, maka pembelajaran tatap muka terbatas dimulai hari rabu 21 Juli 202. Saya sangat mengharap kepada anak-anak saya semuanya supaya kembali semangat untuk mengikuti pelajaran pada semester 1 ini.  

        Saya percaya bahwa kalian, anak-anak didik kami siswa/siswi adalah generasi penerus bangsa yang akan menjadi kebanggaan kami. Saya yakin pasti banyak potensi yang pasti kalian miliki nak. Tetaplah semangat belajar. Karena masa depan bangsa Indonesia ada digenggaman tangan kalian. Raihlah cita-cita kalian dengan menjalani setiap proses tahapan pendidikan yang kalian ikuti.

        Berikut ini jadwal khusus pada pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas di UPTD SMP Negeri 2 Sei Suka semester 1 tahun pelajaran 2021/2021 untuk kelas 7, 8 dan 9, sesuai dengan pembagian shift yaitu shift 1 dan shift 2.

 


        Khusus untuk siswa kelas 9-5, kebetulan saya bu Dev wali kelasnya. Ini jadwal pelajaranya ya nak. Harap untuk disikapi dan dijalankan dengan baik.


        Untuk  pembagian siswa berdasarkan shiftnya, ini khusus kelas 9-5 ya...

 

        Dalam masa PTM terbatas ini diharap anak-anak saya semuanya bisa menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas di luar rumah, rajin mencuci tangan. 

           Semoga pandemi covid 19 ini segera berakhir ya, supaya kita bisa beraktivitas dengan leluasa dan bisa kembali belajar di sekolah seperti dulu.

 

 

Salam sehat

Salam Literasi 

Bu Devita

 

Senin, 19 Juli 2021

Menulis buku dari karya ilmiah

 

 
            Resume ke      : 4
            gelombang      : 19
            Tanggal           : 19 Juli 2021
            tema                : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
            Narasumber    : Noralia Purwa Tunita, M.Pd 
 
         Kalau teringat waktu saya kuliah S1 dulu di Unimed, banyak sekali kenangan yang masih tersimpan di memori. Mengingat beratnya tugas kuliah yang begitu banyak. Apalagi saat mengerjakan tugas akhir yaitu skripsi yang penuh perjuangan besar dalam menjalani proses ini. Mulai dari mengajukan judul, membuat proposal, melakukan penelitian sampai menyelesaikan skripsi. Banyak hal yang sudah dikorbankan mulai dari materi, waktu, psikis, menghabiskan waktu sampai berbulan-bulan  bahkan ada yang sampai bertahun dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 

            Sama halnya dengan waktu sekarang saat mempersiapkan PTK untuk tujuan kenaikan pangkat. Membutuhkan pengorbanan besar juga dalam penyelesaiannya. Namun setelah karya tulis itu selesai digunakan. Artinya saat sudah wisuda ataupun saat PTK sudah selesai digunakan untuk kenaikan pangkat. Sama seperti pengalaman teman-teman, maka karya ilmiah itu akan tersimpan rapi bahkan sampai rusak dan tidak ada lagi manfaatnya. 

            Dalam kelas pelatihan menulis Omjay malam ini temanya sangat menarik bagi saya yaitu menulis buku dari karya ilmiah. Kali ini ibu Aam Nurhasanah yang cantik sebagai moderator pada pertemuan ke empat. Dengan narasumber ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd, seorang guru SMP yang sudah banyak menghasilkan karya. 

            Bagi ibu Nora, ternyata karya ilmiah itu bisa kita dokumentasikan menjadi sebuah buku. Dan ini bisa memberikan banyak manfaat, seperti:

  1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
  2. Buku dapat diperjualbelikan, sehingga ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
  3. Bagi ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin Angka Kredit dari laporan PTK, kita juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi.
  4. Jika buku kita banyak yang membaca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
  5.  Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU

Ada beberapa cara untuk mengubah PTK menjadi sebuah buku yaitu

  1. Mengubah judul KTI atau PTK seperti menghilangkan materi, subjek, tempat penelitian dan mengubahnya menjadi suatu judul yang menarik dan populer. Contoh Judul TESIS : "Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA". Ketika diubah menjadi judul buku akan menjadi " kiat menulis modul berbasis riset".
  2. Mengubah Bab I (Pendahuluan) pada KTI menjadi bab I buku. Lalu dihilangkan bagian rumusan masalah, definisi operasional, dan manfaat penelitian. Bab I ini dapat dimasukkan permasalahan pembelajaran secara umum, alasan menggunakan metode/media/model pada pembelajaran atau materi pelajaran yang kita teliti
  3. Bab II dan seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan kajian teori pada bab II KTI asli. Contohnya bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi:

            2.1 Hasil Belajar
            2.2 media pembelajaran
            2.3 Modul
            2.4 Metode Pembelajaran
            2.3 Pembelajaran Berbasis Riset

        Ketika menjadi sebuah buku dapat dibuat menjadi beebrapa bab yaitu:

            Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku
            Bab 2 TEORI BELAJAR
            2.1. belajar
            2.2. permasalahan dalam pembelajaran
            2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya


            Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
            Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
            3.1. Pengertian media
            3.2. jenis media
            3.3. manfaat media


            Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
            Bab 4 mengenal modul
            4.1.pengertian modul
            4.2. karakteristik modul
            4.3.sistematika modul
            4.4. kelebihan modul

4. Bab V dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan dengan cara:

  • kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam buku kita. ini dapat diawali dengan kata pengatar "pada bab ini merupakan uraian dari hasil pemelitian"
  • Menghilangkan semua kata penelitian/laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah
  • boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan ubah dalam bentuk kalimat.

5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. susunan dan gaya tulisan bebas terseah penulis, akrena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. semakin literatnya penulis maka akan bagus buku yang dia tulis. hal ini karena bembaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. dan diupayakan supaya pembaca memahami isi buku kita secara lengkap dan mengena apabila karya ilmiah diubah menjadi buku.

6. Memberi ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang dilakukan agar pembaca yakin bahwa kita benar-benar telah melakukan penelitian.

7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal Ilmiah, ebook atau karya ilmiah lain. Jangan menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll.

8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin sesuai dengan aturan penerbit.

  

            Menurut ibu Nora, Penulisan isi dari buku hasil KTI tidak boleh sama persis dengan KTI aslinya. Ini bisa dikatakan sebagai suatu plagiat. karena itu kita harus mengubah struktur dan isinya serta gaya bahasanya sehingga terlihat itu adlah buku hasil karya kita sendiri. Buku tersebut akan memberi manfaat dalam berbagi ilmu dan akan menjadi buku ber ISBN. sehingga Karya kita ini juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

             Setelah pemaparan materi, ada banyak pertanyaan yang telah beliau jawab. dan saya akan rangkum jawaban nya menjadi sebagai berikut:

  1. karya yang bisa menjadi buku adalah karya yang pernah diaplikasikan dalam pembelajaran sehingga kita dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dari model atau teknik yang diterapkan. selain itu, jika model sudah pernah diujicobakan maka pembaca akan semakin yakin keefektifan dari karya itu. sebagai contoh karya yang dapat dikonversi menjadi buku adalah PTK, skripsi, tesis, disertasi dan karya penelitian lainnya
  2. Setiap karya ilmiah bisa kita jadikan buku asal nama penulis asli dari karya ilmiah tetap disematkan dan ketika mengkonversi menjadi buku, penulis asli sudah tahu bahwa karyanya akan menjadi buku. untuk menghindari adanya pelanggaran hak cipta karena itu adalah karya hasil pemikiran orang lain bukan kita sendiri.
  3. Skripsi yang sudah lama atau jadul ternyata bisa dijadikan buku namun dapat ditambahkan di bagian isi dengan pembelajaran yang sedang trend sekarang. sebagai contoh dikaitkan dengan STEAM atau juga HOTS. jadi ada pembaruan dari segi isi dan disesuaikan dengan kondisi sekarang. sehingga buku hasil konversi skripsi akan lebih kekinian dengan kondisi pendidikan yang dibutuhkan sekarang.
  4. Literasi yang baik akan memberikan kita kemudahan untuk menulis dan membukukan karya kita karena semakin banyak membaca maka akan makin banyak tahu dan paham. kosakata kita akan makin kaya sehingga menulis apapun akan terasa mudah.
  5. Nilai-nilai hasil penelitian tetap dimasukkan dalam isi buku agar pembaca lebih yakin bahwa karya itu sudah pernah diaplikasikan dalam proses pembelajaran. hasil penelitian biasnya diletakkan pada bab setelah uraian kajian pustaka KTI. Misalnya kajian pustaka KTI dijabarkan pad bab 2 dan bab 3 maka hasil penelitian ada di bab 4. tetapi jika penjabaran kajian pustaka berakhir di bab 4, maka hasil penelitian ada di bab 5. 
  6. Untuk membuat buku dari karya tulisan orang lain agar tidak terkena pelanggaran plagiat, maka ada baiknya kita menggunakan teknik parafrase. Atau dapat juga mencari sinopsis atau padanan kata dalam kalimat yang akan diparaprasekan, mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan seterusnya. Untuk teknik parafrase, Kita dapat mengikuti panduan dari  OWL Purdue, yaitu :
  •  Bacalah kembali teks asli sampai Anda  benar-benar memahami isi dari teks tersebut            
  •  Singkirkan teks/naskah asli tersebut dan tulislah ulang gagasan dalam teks tadi dalam sebuah kertas
  • Buatlah daftar beberapa kata penting dari naskah asli. Ini akan membantu Anda untuk mengingatkan kembali isi dari kalimat pada naskah asli tersebut.
  • kembangkan kata-kata penting tadi menjadi sebuah kalimat utuh dengan gaya bahasa Anda sendiri. Pilih diksi yang mudah dipahami oleh pembaca.
  • Bandingkan tulisan parafrase Anda tadi dengan naskah aslinya untuk mengecek apakah semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam hasil parafrase tersebut.
  • Gunakan tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus, terminologi, atau frase yang Anda pinjam dari naskah asli, dan yang Anda ambil sama pesis dengan naskah asli.
  • Tuliskan sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan Anda sehingga ini mempermudah Anda untuk menuliskan sumber pustaka atau referensi, bila Anda bermaksud mengambil parafrase tersebut

Contoh 1: 

Kalimat asli : Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi pada tahun 1961 dengan kemunculan sensoramanya Heilig.

Hasil paraprase : hasil karya heiling yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya (krisnawati, 2000, hal 55).

Contoh 2:

Kalimat asli : Komputer mampu membawa orang ke tempat-tempat yang belum pernah bisa mereka kunjungi sebelumnya, termasuk ke permukaan planet lain.

Paraprase: Melalui komputer, orang dapat pergi ke tempat yang belum pernah mereka kenal (Krisnawati, 2000, hal 57).

        Diakhir pemaparannya ibu Nora ada memberikan semangat dan motivasi untuk terus belajar, belajar terus dan semangat guru pembelajar. Abadikan diri kita lewat tulisan karena meskipun kita sudah tiada, akrya kita tetap abadi selamanya.

Jumat, 16 Juli 2021

Membongkar rahasia menulis hingga menerbitkan buku

 

Resume ke            : 3

Gelombang           : 19

Tanggal                 : 16 Juli 2021

Tema                     : Membongkar Rahasia Menulis Hingga menerbitkan Buku

Narasumber          : Rita Wati,S.Kom

 

Hari ini aku begitu senang karena sesuatu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Teman sekolahku mengabariku bahwa aku dan kelima orang temanku lulus tahap 2 untuk calon guru penggerak. Aku adalah calon guru penggerak angkatan ke 3. Ini membuatku semakin semangat walaupun kedepannya katanya akan ada banyak tugas menanti. Semangat itu juga yang membuatku begitu antusias untuk mengikuti kelas pelatihan menulis. 

 Dari dulu sampai sekarang kegiatan menulis adalah suatu hal yang tidak begitu kuminati. Kalau hanya sekedar menulis artinya memindahkan materi dari buku bacaan dan menuliskannya di buku tulis bukanlah hal yang susah bagiku. Namun jika diperhadapkan dengan kegiatan mengarang atau menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan, ini yang aku sangat tidak sukai. Seperti menuliskan pengalaman pribadi ke dalam bentuk karangan, ini akan membuatku suntuk.

Karena saya tahu ini adalah kelemahanku, maka kucoba meniatkan diri untuk bergabung di kelas omjay ini. Membongkar rahasia menulis hingga menerbitkan buku, itu adalah tema kali ini yang membuat saya begitu penasaran akan materi kali ini.

Malam ini adalah pertemuan ketiga yang aku ikuti di kelas ini. Pelatihan menulis kali ini dimoderatori oleh bapak Bams dan narasumbernya adalah seorang wanita cantik, ibu Rita Wati, S.Kom yang mengajar mapel Informatika di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana Provinsi Bali. 

Dari pengalaman ibu Rita, ternyata beliau dari sejak menjadi mahasiswa beliau sudah suka menulis. Beliau sudah menulis cerpen dan sudah membuat novel juga. Namun beliau tidak percaya diri dengan hasil karya sendiri. Beliau tidak berani tulisannya dibaca oleh orang lain. Setiap tulisannya tersimpan rapi di hidden folder nya dan tidak ingin siapapun melihatnya. Sampai-sampai beliau men-judge diri sendiri dengan tulisan “Kamu tidak bakat menjadi penulis”.

Ternyata situasi pandemi saat ini memberikan hikmat tersendiri buat ibu Rita. Bergabung di grup omjay pada gelombang 10 membuatnya mulai merubah pola pikirnya. Beliau mulai punya ketertarikan dalam menulis dan mulai berani mempublikasikan tulisannya kepada orang lain.

Semangatnya menulis telah menghantarkannya kepada kesuksesan. Beliau sudah berhasil menerbitkan 4 buku solo, 1 buku duet  bersama Prof Ekoji yang diterbitkan di penerbit Andi dan 10 buku antologi dimana 3 antologi beliau sebagai kuratornya serta editor lapis pertama dan 3 editor buku fiksi berupa cerpen dan novel karya peserta belajar menulis omjay.

 Sangat menarik dan sayang kalau tidak diikuti karena ada suatu rahasia besar yang akan beliau singkap dalam pelatihan menulis kali ini. Tema tentang "Membongkar rahasia menulis hingga menerbitkan buku" adalah materi pelatihan menulis malam ini. 

Sebelumnya ibu Rita menanyakan apa tujuan kita menulis. Kalau ditanya tentang tujuan menulis ada beberapa jawaban seperti hanya sekedar ingin belajar, terpaksa karena untuk mencapai angka kredit untuk kenaikan pangkat pns, hobby dan meningkatkan prestise, sebagai tambahan penghasilan, dll. 

Menurut beliau disaat kita menulis ternyata banyak manfaat. Ada manfaat dari segi kesehatan dan ada juga manfaat dari para ahli. Dari segi kesehatan ternyata menulis dapat meredakan stres, memecahkan masalah dengan lebih baik, menuangkan perasaan sesuai keinginan, memperbaiki suasana hati dan meningkatkan daya ingat. Caranya sebenar simpel hanya dengan menguasai diri, memperbanyak membaca buku, menulis setiap hari, dan membuat peta konsep. Sedangkan dari beberapa ahli bahwa manfaat menulis adalah untuk meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Bagi beliau menulis bukan lah sesuatu yang susah untuk dikerjakan. Karena menurut beliau rahasianya adalah:

1.              Menguasai diri sendiri

2.              Membaca buku-buku terbaik

3.              Menulis semua ide yang muncul hingga tuntas, abaikan PUEBI untuk sementara

4.              Melatih menulis setiap hari (mulai dari 100 kata, 400 kata hingga 1000 kata)

5.                   Membuat peta konsep?TOC

6.             Tidak takut menunjukkan gagasan baru

Karena tidak memahami rahasi menulis maka seringkali banyak orang mengalami masalah dalam menulis. Apalagi bagi para penulis pemula seperti susah ide, miskin kosa kata, sulit merangkai kata, bingung mau menulis apa, tidak percaya diri dan merasa tulisan nya jelek sehingga tidak layak untuk dibaca. 

Kelihatannya ini sangat gampang sekali. Tadinya saya berpikir akan ada banyak solusi yang akan dipaparkan oleh ibu Rita tentang berbagai solusi dalam menyelesaikan masalah dalam menulis. Dan ternyata solusinya hanya membaca dan menulis. Itu saja. 

Dengan kita membaca maka akan muncul ide-ide brilian dan kosa kata kita pun akan semakin bertambah. Sehingga setiap tulisan kita akan mengalir saja ketika ide tersebut muncul. Dan kita akan semakin suka untuk menuliskan banyak hal yang terlintas dipikiran kita.

Menulis di blog adalah suatu hal yang sangat dianjurkan juga dalam kegiatan pelatihan menulis ini. Menulis di blog itu sangat penting. Karena blog adalah salah satu media yang dapat mempublikasikan karya tulis kita tanpa harus takut ditolak. Tulisan kita tidak hanya dibaca oleh teman dekat tetapi dapat dibaca juga oleh orang di seluruh dunia. Dan jika tulisan di blog sudah banyak maka kita sudah bisa menerbitkan buku.

Ada banyak jawaban pertanyaan yang diberikan ibu Rita yang sudah saya rangkum, yaitu:

1.    Resume yang baik adalah resume yang tidak copypaste tetapi resume yang dikembangkan dengan bahasa penulis itu sendiri

2.   Untuk membuat buku solo harus membuat dahulu table of content atau daftar isi supaya tulisan itu terarah tujuannya dan bisa selesai dengan cepat

3.   Ada baiknya kalau kita mempunya beberapa blog, hanya saja kita harus tetap konsisten dalam memberikan tulisan-tulisan kita apda setiap blog kita

4.  Tetap semangat dalam menulis ditengah berbagai eksibukan, usahakan memiliki jadwal menulis dan tekad yang kuat untuk menulis

5.    Buku fiksi berisikan kisah atau cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi atau khayalan dari penulis dapat berupa novel, dan cerpen. Sedangkan karangan atau tulisan yang bersifat informatif maka penulisnya mempunyai tanggung ajwab atas kebenarannya, ini bisa berupa artikel, karya ilmiah, jurnal, dll.

 Ada satu ungkapan motivasi yang disampaikan beliau dari tulisan Ibu kita Kartini, yaitu: "Nothing is impposible in this world what we look upon today tomorrow may be accomplished fact" artinya tidak ada yang mustahil di dunia ini apa yang kita lihat hari ini kemungkinan menjadi kenyataan di kemudian hari. 

 

 

Koneksi Antar Materi – Pendidikan yang Memerdekakan

  by POSMAULI DEVITA SIHOMBING    Setiap individu lahir dengan kodrat dan keunikannya masing-masing Selaras dengan pemikiran KHD bahwa...