Jumat, 10 Juni 2022

Mengelola Majalah Sekolah

Resume ke     : 11

Tanggal          : 10 Juni 2022

Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag

Moderator    : Mutmainah


Tanpa terasa pelatihan menulis malam ini sudah memasuki pertemuan ke 11. Senang sekali saya masih bisa mengikutinya walau dengan berbagai kesibukan yang membuatku ingin berniat berhenti mengikuti pelatihan ini. Namun kuurungkan niatku karena ingin terus mau belajar dan belajar.

Mengelola majalah sekolah menjadi topik pelatihan menulis malam ini yang dibawakan moderator ibu Mutmainah. Malam ini materi ini akan dibawa oleh narasumber cantik ibu Widya Setianingsih, S.Ag. Ibu Widya alumni Belajar Menulis Gel.21. Karirnya melesat dari peserta menulis, menjadi moderator, narasumber, kurator dan sekarang menjadi editor,penulis buku puisi "Laras laras makna dalam kata". Beliau juga pimpinan redaksi majalah sekolah yang bertajuk KHARISMA di MI Khadijah kota Malang.

Menurut KBBI Majalah berarti terbitan berkala yang isinya berbagailiputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Berdasarkan waktu terbitnya majalah dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulan, mingguan, dll. Berdasarkan isinya majalah dibedakan atas majalah berita, anak-anak,wanita, remaja, olahaga,sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dll.

Dibawah asuhan ibu Widya, majalah yang dibuat adalah Majalah sekolah. majalah sekolah adalah majalah yang dikelola, dibuat dan diedarkan dikalangan sekolah. Dari sekolah untuk sekolah.


*Sejarah singkat Kharisma*

Sahabat nusantara, usia majalah sekolah kami kurang lebih 13 tahunan. 

Majalah Kharisma lahir sejak tahun 2007. Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 terbit lagi dengan title Kharisma reborn. Mengapa reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit 

tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini.

Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih. 

Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik,  keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu  hanya ada 20 an halaman (sekarang 40 halaman).

Crewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan saya sebagai reporter merangkap editor. 

Kemudian tahun 2010 saya diangkat menjadi pimred, barulah pembaharuan total dilakukan.


Dalam membuat majalah sekolah ada beberapa langkah yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah

2. Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. 

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll


Supaya pengerjaan majalah sekolah bisa konsisten maka dibuatlah susunan redaksi majalah sekolah.

Susunan Redaksi Majalah Sekolah adalah

 1. Penasehat : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah. Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah. Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) 

3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor. Tugasnya: Bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

6. Fotografer  Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layout. Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8. Bendahara : Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah

 

Beberapa Manfaat Majalah Sekolah yang sudah dirasakan oleh ibu Widya adalah:

1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa

2.Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.

3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll)

4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat 

5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.


Dalam pembuatan majalah sekolah ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah,  yaitu:

1. Membuat nama majalah

a.   Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.

b. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.

      Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA. KHARISMA singkatan dari Khadijah    Is My Inspiration.                                                                                                

2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan. 

a.  Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 2.

b. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

c. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.

d. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik. 

e. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.

f. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll. 

g. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll. 

h. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.

i. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

j. Info dan pengumuman: Info ujian, libur dsbnya

Bisa juga ditambahkan artikel lain sesuai dengan kebutuhan dan kreatifitas sekolah.

  • Misalnya belajar bahasa (bahasa Arab dan bahasaInggris)
  • Do You Know (berisi pengetahuan-pengetahuan umum yang bisa menambah wawasan siswa, yangditulis dalam 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
  • Komik atau cerita bergambar
  • Tutorial menggambar
  • Iklam dari sponsor, dll

3.  Mengajukan ISSBN

Agar majalah kita memiliki hak paten, makamengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah. 

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan wali murid.

Saran : 

  • Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
  • Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.
  • Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan. 
  • Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan).  Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan  untuk para pembaca) 
  • Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

5. Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. 

Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya : 

  • Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.
  • Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
  • Lets go green
  • Raih Mimpi Setinggi Bintang
  • Hold Your Star, dll

6. Cover dan Layout Menarik

Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah. 

Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah. 

  • Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,,SMP, SMA).
  • Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.
  • Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. 

Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.

7. Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk:

  • Biaya cetak majalah
  • Membayar HR crew
  • Pembelian hadiah kuiz dll

Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3 yaitu

  • Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
  • BOSDA. Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.
  • Sponsor. Bisa dengan menggandeng  walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

8. Percetakan. Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik.

Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.

9. Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

10. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Up to date maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

Penjelasan ibu Widya malam ini sangat lengkap dan runut membuat peserta menulis semakin semangat. Berikut ini beberapa contoh dari majalah sekolah yang telah dibuat yaitu:






Diakhir pemaparannya, bu Widya mrngambil kutipan Imam Syafi'i sebagai berikut:

"Barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya." - Imam Syafi'i

Demikian pemaparan narasumber pada pelatihan menulis kali ini. Terimakasih dan semoga ini menjadi motivasi dan penyemangat untuk bterus berkarya.

Salam literasi.


Hujan Deras di Sekolahku


Pagi ini seperti biasa aku berangkat ke sekolah naik sepeda motor lengkap dengan jaket dan helm yang biasa membersamaiku. Sampai di sekolah sambil menyapa-nyapa anak murid aku turun dari sepeda motor lalu mempersiapkan diri untuk keliling kelas mengecek kebersihan tiap-tiap kelas.

Suasana di sekolah perlahan semakin ramai dengan berbagai kesibukan anak murid.  Bahagia sekali bisa bersama-sama dalam ekosistem ini. 

Biasanya setiap hari jumat kami melakukan kegiatan Senam Sehat. Tapi karena kondisi cuaca yang mendung maka kegiatan ini tidak dilakukan. 

Tidak lama kemudian terlihat langit semakin mendung dengan rintik-rintik hujan. Burrrr......Tetesan-tetesan air yang tadinya perlahan sekarang jatuh ke tanah dengan begitu derasnya. Semakin gelap suasana di sekolahku.


Ruangan kelas sudah mulai agak gelap. Di setiap kelas memang sudah terpasang lampu penerangan namun tetap saja masih belum maksimal.

Kegiatan pembelajaran pun tetap berlangsung di tiap-tiap kelas. Suara ku yang sudah begitu keras kurang bisa jelas didengar karena kuatnya suara tetesan air hujan di sekitar kami. Walau dengan kondisi seperti itu kulihat anak-anak muridku begitu semangatnya belajar. 

Pesan guru untuk para murid tercinta, jangan main hujan ya nak, apalagi masih di sekolah. Karena setengah harian dari pagi sampai pulang sekolah pakaian yang basah itu menempel di tubuhmu. Kamu bisa sakit menahan rasa dingin di badan. Kasihan kan. 

Sekian.


Posmauli Devita Sihombing, S.Pd

Guru di SMPN 2 Sei Suka



Rabu, 08 Juni 2022

Kiat Menulis Cerita Fiksi

 

Resume ke   :10

Tanggal        : 8 Juni 2022

Moderator    : Sigit Purwo Nugroho

Narasumber  : Sudomo, S.Pt

Malam ini tidak terasa sudah memasuki pertemuan ke 10 dalam pelatihan belajar menulis PGRI daring via WA grup kelas belajar menulis. Senang sekali rasanya karena sedikit demi sedikit semangat menulis mulai terbangun dalam diri saya.

Topik malam ini adalah tentang Kiat Menulis Verita Fiksi yang akan dimoderatorio leh bapak Sigid Purwo Nugroho seorang guru SMP Negeri di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Dan tentunya dengan narasumber bapak Sudomo, S.Pt dan beliau bertugas di SMP negeri 3 Lingsar lombok Barat.

Kegiatan dibagi atas 4 sesi yaitu Pembukaan, Paparan Materi, Tanya Jawab dan penutup. Tentunya setiap kegiatan ini diawali dengan doa bersama.

Tidak seperti biasanya, malam ini bapak Sudomo akan membahas tentang cerita fiksi. Namun alur belajarnya agak berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Beliau mengadopsi alur belajar dari Pendidikan Guru Penggerak. Keren sekali ya pak.

1. Mulai dari Diri. Pada alur ini peserta diminta menuliskan pengalaman belajar menulis cerita fiksi. Jika memang belum pernah, silakan ditulis saja. Peserta bisa menuliskan kendala yang dialami. Bisa juga keseruan belajar menulis fiksi. Ini ditulis dalam beberapa kalimat saja kemudian kirim ke moderator.

2. Eksplorasi Konsep. Peserta mencermati lagi video pembelajaran Menulis Fiksi itu Mudah di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8

3. Ruang Kolaborasi. Pada bagian ini, peserta akan mencoba berkolaborasi menulis cerita fiksi. Beliau membagikan beberapa kalimat pembuka, peserta melanjutkannya. 

Peserta diminta melanjutkan cerita berikut ini:
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...

Lanjutkan cerita bapak Sudomo yang sudah dikembangkannya, dibagi atas 3 jenis cerita adalah:

Pertama

"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara petir ditengah malam yang buat bulu kudu ku merinding, langsung kudekap ketiga anak ku agar mereka merasa nyaman. Setelah beberapa saat kemudian hujan deras mengguyur plataran rumah disertai dengan kilat petir yang menyambar - nyambar.

Kedua

"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara Dirham, anak tetangga yang saat ini duduk di kelas 3 SD. 
Sejenak saya merasa heran mengapa tiba tiba dia berteriak seperti itu.

Biasa dia sering main bersama anak-anak sebayanya di dekat rumahku. Karena sering mendengar dia bercakap-cakap, maka suaranya mudahku kenali.

Tiga hari sejak kejadian itu, saya pun masih penasaran mengapa dia berteriak saat malam. Akhirnya saya mengetahuinya, karena sebentar lagi libur kenaikan kelas, orang tua Dirham membujuknya untuk berkhitan.

Ketiga

"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara ibu ku, yang tengah di bujuk oleh bapak untuk melakukan pengangkatan sel kanker yang bersarang di tubuh nya. sangat susah membujuk beliau. "Ibu tidak mau masuk ruang operasi, biar ibu seperti ini, tegas beliau ditengah sunyi nya malam. suara isak memecah sunyi, bagaimana tidak, besar harapan bapak agar ibu sembuh. tapi beliau tetap bersikukuh. andai ada obat penawar untuk ibu meski di ujung jurang sekalipun pasti akan kami cari. akrna beliau ada ,encusuar dirumah, tanpa ibu rumah terasa mati. dan itulah yang kami rasakan sekarang. ibu telah kembali keperaduan. terlelap dengan damai ibu ku

Ketiga-tiga cerita tersebut mengandung unsur-unsur pembentuk cerita fiksi. Ada tema, penokohan, alur/plot, sudut pandang, dan latar/setting. Berdasarkan pemahaman, peserta tentu sudah paham betul dengan semua unsur tersebut pada masing-masing cerita.

4.  Demonstrasi Kontekstual. Peserta diajak kembali mencerna materi terkait cerita fiksi. Terutama menyangkut premis. Dari video link youtobe diatas beliau ingin mengetahui sejauhmana peserta mengenal *premis*. Dengan cara memilih satu cerita dari tiga cerita tersebut di atas, kemudian tuliskan premisnya. Premis adalah *ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi*.

Premis adalah hal terpenting dalam menulis cerita fiksi. Kenapa kita harus membuat premis? Karena Premis memudahkan kita untuk mengembangkan cerita.

5. Elaborasi Pemahaman. Beberapa hal penting yang menjadi catatan kita bersama dalam menulis sebuah cerita fiksi.
  • Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
  • Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, dan novel. 
  • Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis, penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.
  • Kiat menulis fiksi yang utama adalah *niat* dan komitmen yang kuat untuk belajar, *baca* karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah *ide dan genre* cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat *outline* atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu adalah mulai *menulis*, melakukan *swasunting* setelah selesai menulis dan memublikasikannya.
6. Koneksi Antar Materi. Pada bagian ini peserta bisa melengkapi keterkaitan antara materi satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh. Berikut ini peta konsep sesuai materi di blog masing-masing pada saat membuat resume.



Pada contoh di atas beliau memberikan tanda panah dari *unsur pembangun* ke *kiat*.  Tanda panah menunjukkan bahwa dengan memahami unsur pembangun cerita fiksi kita akan lebih siap untuk mengimplementasikan kiat menulis cerita fiksi.

7. Aksi Nyata. Pada bagian ini peserta melakukan aksi nyata hasil belajar dengan cara menulis resume pertemuan malam ini. Tentu resume yang mengelaborasikan materi malam ini dengan pengalaman pribadi. 

Berikut ini kesimpulan jawaban pertanyaan dari sesi tanya jawab yang saya rangkum adalah:
  1. Poin penting dalam pemilihan genre adalah disukai dan dikuasai. Selanjutnya menyesuaikan dengan tren atau pasar saat ini. Berikutnya adalah menyesuaikan dengan syarat dari penerbit; Pertama tema yang _up to date_; kedua nama penulisnya; ketiga sesuai selera pasar; keempat ditulis dengan baik. Kuncinya adalah terus belajar. Caranya, menulislah!
  2. Syarat menulis cerpen di antaranya, yaitu mengandung unsur yang baik. Misalnya, alur/plot yang jelas. Dalam artian ada awal, tengah, dan akhir yang menarik. Membuka cerita dengan menarik, kemudian mengembangkan konflik dengan baik, dan menutup cerita dengan baik.
  3. Cara efektif menemukan tema sebuah cerita adalah membacanya secara cermat. Tentukan garis besar cerita dengan menandai kejadian-kejadian penting dalam cerita. Termasuk di dalamnya adalah memahami karakter tokoh dalam cerita. Konsep cerita harus jelas. Karena tanpa konsep cerita yang jelas tema tidak akan berarti apa-apa. Oleh karena itu bagi calon penulis fiksi terlebih dahulu memahami konsep cerita yang akan ditulisnya. Tema rasanya lebih mudah untuk dipelajari karena bisa berasal dari diri kita sendiri atau sekitar kita.
  4. Fungsi outline memang membatasi apa yang kita tulis. Namun, bukan berarti tidak boleh ada perubahan di tengah jalan. Bebas. Silakan. Hanya saja dengan outline yang sudah fiks sejak awal proses penulisan ada jaminan tulisan akan bisa diselesaikan. Berdasarkan pengalaman menulis tanpa membuat outline, karena keasyikan menulis akhirnya semua ingin ditulis di tengah proses menulis. Dampaknya justru tulisan semakin ke sana kemari dan akhirnya tidak selesai.
  5. Setiap penulis memiliki gaya penulisan yang berbeda. Tema sama akan menjadi tulisan berbeda dari yang lainnya. Dalam hal ini fiksi tidak terbatas. Teori IPA bisa saja menjadi dasar penulisan. Tugasnya penulis fiksi adalah menjadikan hal tersebut menjadi pemicu bagi pembaca untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kebenaran yang sesungguhnya. Itu hakikat cerita fiksi yang sesungguhnya.
  6. Untuk bisa menghidupkan cerpen atau cerber kuncinya adalah membuat karakter tokoh atau unsur-unsur lain yang hidup. Caranya bisa menggunakan teknik _show don't tell_. Selain itu bisa dengan terus mengasah kemampuan menulisnya. Caranya ya teruslah menulis. 
Terimakasih pak Sudomo. Ilmu yang sangat bermanfaat. Semoga sama bisa menulis cerita fiksi seperti bapak. 

Sekian.


Posmauli Devita Sihombing, S.Pd
Guru di SMP Negeri 2 Sei  Suka

Selasa, 07 Juni 2022

Menulis itu Mudah


Resume ke   : 9

Tanggal        : 6 Juni 2022

Moderator    : Dail Ma'ruf

Narasumber : Prof. Dr. Ngainun Naim


Katanya menulis itu mudah. Benar nggak sih??

Membaca fliyer malam ini dalam pelatihan belajar menulis PGRI dibawah asuhan Omjay dalam kelas daring via WA Grup Kelas Belajar Menulis membuat saya begitu penasaran. Tema yang disajikan juga membuat saya yakin tak yakin karena selama ini saya mencoba untuk menulis tetapi selalu terlalu susah dan sangat sulit. Karena saya susah untuk menuangkan ide-ide di kepala ini dalam bentuk tulisan.

Bapak Prof.Dr. Ngainun Naim akan menjadi narasumber pada pelatihan malam ini. Dan kegiatan ini dimoderatori oleh bapak Dail Ma'ruf.

Kegiatan malam ini dibagi atas dua sesi. Sesi 1 yaitu penyampaian materi dan sesi 2 tanya jawab. Bagi peserta yang bertanya bisa japri pak Dail di nomor wa 0878871926678. kegiatan malaim ini juga diawali dengan doa bersama.

Pertanyaan yang pertama kali diajukan narsum adalah : MENULIS ITU MUDAH? Bagaimana Bisa?

Bapak Prof menjelaskan bahwa agar Menulis itu Mudah, ada beberapa prasyaratnya. Ini menjadi beberapa point penting agar menulis itu mudah, yaitu:

  1. BISA MEMBACA adalah satu kata kuncinya. Walau membaca adalah KEMAMPUAN, itu saja tidak cukup. Tetapi membaca adalah KEBIASAAN sehingga menjadi BUDAYA. Membaca tidak perlu lama sekitar 10-15 menit cukup tetapi berulang-ulang lalu direnungkan.Jika ada yang dirasa penting dicatat walaupun hanya satu kalimat.
  2. Prasyarat yang kedua adalah PRAKTIK MENULIS. Jika ingin menjadi penulis ya memang harus menulis. Menulislah  tentang apa yang melintas di pikiran kita dan jangan berpikir tulisan kita kurang bagus. Karena kalau tidak segera ditulis momentum yang masih diingat bisa segera hilang dari ingatan.
  3. Prasyarat yang ketiga adalah TAHU APA YANG DITULIS. Seperti menulis kegiatan harian, perjalanan, dan pengalaman menjadi lebih mudah dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan sendiri.
  4. NIKMATI PROSES MENULIS sehingga apapun yang dinikmati akan mudah. Karena menulis akan terasa berat jika tidak dinikmati dan kita akan merasa happy jika menikmati menulis.
  5. NGEMIl. prasyarat ini agak sedikit aneh bagi saya. Namun ini penting agar menulis itu kesannya nyantai dan tidak menegangkan.

Dari pemaparan materi oleh Prof, berikut ini adalah simpulan dari jawaban pertanyaan peserta menulis yang saya rinci sebagai berikut:

  • Menulislah selagi tubuh masih fresh seperti pagi hari dan dilakukan secara konsinsten
  • Paksakan diri untuk menulis dan lama-kelamaan menulis itu akan menjadi kebiasaan
  • Proses terakhir setelah menulis adalah EDIT. Lakukan edit setelah selesai  menulis untuk memperbaiki tulisan kita yang belum mantap
  • Penting sekali mengelola rasa dalam menulis dengan mencoba membiasakan kemudian menyukai dan itu adalah proses
  • Supaya tulisan tidakpanjang tetapibermakna adalah dengan dengan mengedit tulisan dan diperbaiki sehingga tulisan menjadi bermakna, makin sering menulis, maka kata-katanya akan semakin bermakna
  • Penting sekali memanfaatkan waktu yang ada untuk menulis sehingga diusahakan menulis adalah suatu hal yang sangat penting
  • Kriteria tulisan yang baik adalah jelas artinya mudah dipahami dan tidak menumbulkan tafsir yang bermacam-macam,  sinkron antar paragraf, konsisten dalam ide dan tulisan serta taat aturan.

Di akhir kegiatan menulis ini, Prof menyampaikan bahwa "Menulis itu mudah. kuncinya kita yang membuatnya mudah. jangan hanya berpikir tentang menulis tetapi mari praktik menulis".

Terimakasih bapak Dail Ma'rul yang sudah membersamai kita malam ini. Terkhusus terimakasih juga kepada Prof. Dr. Ngainun Naim, Semoga bapak selalu dalam keadaan sehat dan semoga saya bisa mengikuti jejak literasi bapak.

Salam Literasi



Posmauli Devita Sihombing, S.Pd

Guru di UPT SMP Negeri 2 Sei Suka


Minggu, 05 Juni 2022

TOC -KIAT MENJADI GURU YANG MENYENANGKAN

 

KIAT MENJADI GURU YANG MENYENANGKAN

Oleh : Posmauli Devita Sihombing, S.Pd

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR

PRAKATA

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI

 

BAB 1    Activity book

1.1          Apa itu activity book

1.2          Cara membuat Aktivity book

1.3          Manfaat activity book bagi siswa

 

BAB 2    Engagement dalam Sesi Daring dan Luring

2.1          Apa itu Engagement

2.2          Cara Menciptakan Engagement dalam Sesi Daring dan luring

2.3          Manfaat Engagement dalam Sesi Daring dan luring

 

BAB 3    Memanfaatkan Internet dengan Bandwidth Kecil

3.1               Internet dan Bandwidth

3.2               Pentingnya internet dalam pembelajaran online

3.3               Bagaimana memanfaatkan internet dengan Bandwidth Kecil dalam pembelajaran online

3.4               Memanfaatkan Teknologi yang paling dibutuhkan dalam pembelajaran online

 

BAB 4    Membuat Siswa Aktif Dalam Pembelajaran Daring

4.1          Langkah-langkah membuat siswa aktif belajar daring

4.2          Membuat peserta didik menyalakan Kamera Selama Online

 

BAB 5    Tugas siswa yang menarik dan tidak membosankan

5.1          Pentingnya menciptakan tugas yang menarik dan tidak Membosankan

5.2          Cara membuat tugas yang menarik dan menyenangkan

 

BAB 6    Memberikan Pendidikan Karakter via daring

6.1          Apa pentingnya pendidikan karakter via daring

6.2          Cara menumbuhkan pendidikan karakter via daring

6.3          Kelebihan dan kekurangan pendidikan karakter via daring

 

BAB 7    Ketertarikan Belajar

7.1          Apa tanda-tanda ketertarikan murid dalam pembelajaran

7.2          Cara meningkatkan ketertarikan murid dalam belajar

7.3          Memanfaatkan Teknologi yang paling dibutuhkan dalam pembelajaran online

               

INDEKS

DAFTAR PUTAKA

PROFIL PENULIS

Jumat, 03 Juni 2022

Komitmen Menulis di Blog

Resume ke    : 8

Tanggal         : 3 Juni 2022

Gelombang   : 26

Moderator    : Raliyanti

Narasumber : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si

Setiap hari selalu ada link daripara blogger yang di share ke grup belajar menulis grup 26. Senang sekali membacanya. Ini membuatku tambah ssemangat. bagaimana menulis di blog sehingga menjadi gaya hidup?

Tema kegiatan menulis malam ini sepertinya sangat menarik yaitu Komitmen Menulis di Blog. Kegitan malam ini dimoderatori oleh ibu Raliyanti yang cantik. Dengan narasumber yang sangat keren yaitu bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si.

Dari link berikut mari kita intip profil beliau,

https://www.google.com/search?q=dwitagama&oq=dwitagama&aqs=chrome..69i57j0i13l2j46i13i175i199l5j0i13j0i13i30.1862j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Instagram https://www.instagram.com/dwitagama/

Youtobe https://www.youtube.com/results?search_query=dwitagama

CV beliau https://trainerkita.wordpress.com/about/

Diawal pembelajaran menulis malam ini pak Dedi menyatakan bahwa "Komitmen adalah keadaan dimana seseorang menjalin hubungan keterikatan pada suatu hal". KOMITMEN itu sesuatu yang amat sangat relatif, bisa jadi sangat berat buat seseorang tapi bisa jadi sangat ringan buat org lain. 

Ada beberapa poin penting yang saya dapatkan dari penjelasan beliau yaitu:

  1. Menulis di blog diibaratkan seperti menghadapi persoalan dimana sesuatu yang baru akan menyenangkan jika sesuatu itu  dinikmati, dilakukan dan dipelajari jika itu kita kerjakan secara berulang-ulang.
  2. Rajinlah blogwalking atau berkunjung ke blog orang lain, perhatikan tampilan blognya dan tinggalkan komentar di blog mereka maka yakinlah blog kita akan ramai pengunjung sehingga hal itu akan menambah ketertarikan kita di dunia blog.
  3. Menulislah dengan hati. sesuatu yang ditulis dengan hati akan sampai pesannya kepada pembaca. Jangan pedulikan apakah ada orang yang berkunjung keblog kita karena itu hanyalah bonus. karena yang terpenting adalah Adanya kepuasan hati dalam menuliskan sesuatu di blog.   
  4. Blog ibarat diari yang kita tulis lalu kita upload dan semua orang di dunia bisa membacanya. Blog ini bisa kita kelompokkan sesuai dengan topik dari isi blog kita supaya tidak amburadul.
  5. Memilih topik-topik yang kekinian atau up to date dan topik yang lagi trend dan topik itu dicari oleh banyak orang di dunia ataupun di Indonesia khususnya.
  6. Banyak ide akan bisa muncul dengan kita sering  membaca blog orang lain
KESIMPULAN dari materi yang disampaikan narsum malam ini: 

"komitmen itu bisa dibentuk lewat ketekunan dan menikmati mengelola blog, yg caranya berbeda pada setiap orang, hasilnya pun akan berbeda sesuai usaha yg dilakukan ... selamat menikmati blog".

Salam Literasi


Posmauli Devita Sihombing, S.Pd

Guru di SMP Negeri 2 Sei Suka



Rabu, 01 Juni 2022

Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu

 Resume ke : 6

Tanggal          : 30 Mei 2022

Gelombang  : 26

Moderator : Aam Nurhasanah

Narasumber : Prof Richardus Eko Indrajit


Malam ini akubegitu bersemangat mengikuti pelatihan belajar menulis. Kegiatan malamini dimoderatorioleh ibu AamNurhasanah.Beliauadalah adalah seorang penulis yang sudah berhasil menulis buku mayor bersama prof Ekoji.  Beliau akan menemani Narasumber yang hebat bapak Prof Richardus Eko Indrajit.



Materi nya sangat menarikdan sangat menantang bagi saya. "Menulis buku mayor dalamduaminggu". Dua minggu itu cepat sekali rasanya. Tapi apa iya secepat itu bisa menulis buku mayor?

Bapak Prof Richardus Eko Indrajit adalah seorang penulis hebat dan sudah menghantarkan banyak penulis untuk bisa terbitkan buku di penerbit mayor.

Menurut Prof Ekojicara belajar menulis buku dengan mudah ini adalah dengan cara menuliskan hal-hal yang disampaikan oleh orang lain seperti pada program menulis buku dalam duaminggu ini. 

Untuk periode bulan Juni beliau memberi nama grupnya sebagai JUNI MERDEKA. dimana setiappeserta menulis bebas memilih topik dari video EKOJI CHANNEL maupun presentasi beliau yang dapat ditemukan pada kanal youtobe dan lainnya

Ada 3 langkah jitu yang dibuatnya yaitu:

  1. Pilih judul EKOJI CHANNEL
  2. Tuliskan apapun yang dikatakan Prof dalam kanal tersebut
  3. perlihatkan draft tulisan kepada beliau.

Dari kecil kebiasaan Prof Ekoji adalah pelajaran mengarang dalam bahasa Indonesia. Beliau senang menulis apasaja. Mulaidari menceritakanmimpi, kekaguman akan alam sekitar, kisah lucu yang ditemui sehari-hari, dan lain-lain. Awalnya memang terasa sulit menoreh kata-kata di ekrtas kosong. Namun kalausudah satu kalimat pertamamengalir, tiba-tiba sisanya menjadilancar dan susah untuk berhenti.

kebiasaan Prof juga adalah menbaca buku. Bahkan ayah dan ibunya tidak eprnah mau membelikan mainan. Tapi membelikan Prof buku-buku. Sejak SD beliau sudah mempunyai beragam buku. Mulai dari yang ringan-ringan seperti Komik Tintin, Asterix, Godam, Gundala, Donald bebek,majalah Bobo,kuncungdan kawanku. Bahkan juga buku karya Agata Christie, Karl May, Alfred Hitchcock dan Mark Twain.

Dengan banyakmembaca buku kosakata beliau menajdi semakin banyakpula. bahkan ketika Beliau SMA mengahruskannya membaca puluhan karya sastra dari Pujangga lama maupun pujangga baru. Dan membuat sinopsis dari guru bahaa Indonesia. dan beliau semasa SMA telh berhasil menghasilkan 120 sinopsis 

Dalam pelatihanmenulismalam ini berbagai eprtanyaan dijawab tuntas oleh prof Ekoji. Banyakpeserta yang penasaran tentang seputaran menulis selamaduaminggu. dan sepertinya banyakyang ingin mencoba.

Saya sendiri sebagai peserta menulis malam ini juga sangat tertantang untuk ikut menerima tantangan Prof Ekoji. Mohon imbingannya ya bu Aam dan Prof Ekoji. Semoga saya bisa.

 terimakasih banyak buat ilmunya malamini Prof. Sangat menginsirasi semoga saya kedepannya bisa menjadi penulis hebat seperti prof. Nuwun.

 

Posmauli Devita Sihombing, S.Pd


Koneksi Antar Materi – Pendidikan yang Memerdekakan

  by POSMAULI DEVITA SIHOMBING    Setiap individu lahir dengan kodrat dan keunikannya masing-masing Selaras dengan pemikiran KHD bahwa...