Minggu, 15 Agustus 2021

Kiat Menulis Cerita Fiksi


 Resume ke    : 13

Gelombang    : 19 

 Tanggal          : 09 Agustus 2021

 Tema              : Kiat Menulis Cerita Fiksi
 
 Narasumber : Sudomo, S.Pt

     Sedari tadi saya sengaja menyibukkan diri dengan kegiatan dirumah, maklum ibu RT. Ada saja pekerjaan rumah yang seakan tidak pernah selesai dikerjakan. Namun saya usahakan semua bisa cepat selesai dan akhirnya semua beres.
     Masih seperti kegiatan sebelumnya, malam ini masih tetap kutekuni kuliah online pada pelatihan menulis. Omjay mengingatkan bahwa kegiatan ini akan segera dimulai. Beliau mempersilahkan ibu Aam Nurhasanah untuk memandu acara.
       Topik kali ini adalah tentang kiat menulis cerita fiksi. Sangat menarik. Rasanya topik ini hal yang agak sulit bagiku untuk dikerjakan. Namun akan kucoba untuk menyimaknya dengan baik. Kali ini Bapak Sudomo, S.Pt yang menjadi narasumber. Lebih akrab dipanggil dengan sebutan Momo DM. Beliau adalah salah satu alumni jebolan gelombang 16 yang telah sukses menulis buku resume dengan gaya cerpen atau  gaya fiksi. Dibalik kebiasaan pak Momo yang suka menulis gaya fiksi ternyata beliau adalah lulusan sarjana peternakan yang juga mengajar IPA.
        Dari kecintaannya dalam dunia menulis, beliau telah mengahsilkan 10 buku antologi dengan gaya fiksi dan 2 buku antologi gaya non fiksi. ditambah lagi dengan 17 prestasi beliau dalam dunia kepenulisan yang tidak diragukan lagi.
  1.         Karena kemahiran pak Sudomo dalam menulis cerita fiksi, sampai sampai dalam kegiatan menulis di kelas omjay pada angkatan ke 16, beliau menulis resume nya dengan teknik fiksi. Ini hal yang unik bagi saya, menulis resume dengan gaya fiksi.
        Dalam pelatihan menulis ini, pak Sudomo akan memaparkan tentang kita menulis cerita fiksi. 
  1. Mengapa kita harus menulis fiksi? Menurut beliau, menulis fiksi itu adalah hal yang penting untuk dicoba dan dipelajari. Karena berhubungan dengan Asesmen kompetensi Minimum (AKM). Apalagi sekarang salah satu materi dalam tes AKM adalah tentang teks literasi fiksi. Oleh karena itu sebagai guru kita harus bisa menulis fiksi agar memudahkan kita menyiapkan soal latihan bagi siswa kita. Kemudian untuk tujuan pengembangan diri, kita bisa mengumpulkan cerita fiksi lalu membukukannya sebagai syarat kenaikan pangkat.
  2. Syarat menulis fiksi adalah komitmen, riset, membaca karya fiksi, mempelajari KBBI dan PUEBI, memahami dasar menulis fiksi dan menjaga konsisten menulis fiksi.
  3. Bentuk-bentuk cerita fiksi, yaitu fiksimini,flash fiction, pentigraf, cerpen, prosa, novela dan novel. perbedaannya terletak pad kompleksitas cerita. selain itu ada juga batasan kata dan batasan paragraf. 
  4. Unsur-unsur pembentuk cerita fiksi, yaitu tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting dn sudut pandang. premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat, terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan dan resolusi. contoh premis: seorang anak memiliki kemampuan sihir bersekolah di sekolah sihir yang harus melawan penyihir jahat demi kedamaian buku. dapat dilajarkan bahwa karakter: anak, tujuan tukoh: kedamaian bumi, rintangan: melawan penyihir jahat, resolusi: belajar sihir.
  5. kiat menulis fiksi adalah 1) Niat, terkait motivasi diri memulai dan menyelesaikan tulisan, 2) baca karya orang lain, bahan referensi, gaya bercerita, menambah diksi, 3) ide dan genre, terkait mencatat ide dan pilihan genre yang disukai dan dikuasai, 4) Outline, terkait kerangka tulisan bersadarkan unsur-unsur pembentuk cerita fiksi.
  6. menulis, terkait membuka cerita, mengenalkan tokoh, menguatkan konflik, menggunakan pertimbangan logika cerita, susunan kalimat pendek dan jelas, pilihan kata teknik slow don't, dan ending yang baik.
  7. Swasunting, dilakukans etelah selesai menulis, jangan menyunting sambil menulis, fokus penyuntingan pada kesalahan penulisan, ejaan, akta baku, aturan penulisan dan logika cerita. berpegang pada KBBI dan PUEBI.

 
Pak sudomo kembali menegaskan bahwa setiap orang bebas memilih gaya atau passion terbaiknya. karena pasti akan ada warna atau auara tersendiri dari setiap tulisan kita. karena itu menulislah selagi sempat, jika tidak juga sempat, maka sempatkanlah. belajar terus dan teruslah belajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi – Pendidikan yang Memerdekakan

  by POSMAULI DEVITA SIHOMBING    Setiap individu lahir dengan kodrat dan keunikannya masing-masing Selaras dengan pemikiran KHD bahwa...