Sabtu, 14 Agustus 2021

Menulis Membuat Ibu Aam Naik Kelas dan berprestasi


 Resume ke         : 6

Gelombang        : 19

Tanggal               : 23 juli 2021

Tema                    :  Menulis Membuatku Naik Kelas dan berprestasi

Narasumber        : Aam Nurhasanah, S.Pd

 

        Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang sempurna. Kolaborasi atau kerjasama itu penting dalam membangun kesuksesan diri dan jadilah guru tangguh berhati cahaya. Itulah serangkaian kata motivasi yang disampaikan Omjay sebelum membuka kelas online menulis kali ini. Beliau selalu mengingatkan untuk terus fokus dan punya komitmen tinggi dalam megikuti pembelajaran ini. Nikmati prosesnya karena proses tidak akan menghianati hasil. Ini yang selalu membuatku semangat dalam mengikuti kegiatan ini. 

        Malam ini ibu Maesaroh akan memandu kegiatan ini dan Narasumbernya adalah Ibu Aam nurhasanah. Ibu Aam adalah seorang guru yang sudah menjadi Juara 1 lomba blog PGRI tingkat Nasional pada Maret 2021. Dan dalam waktu kurang dari 1,5 tahun beliau sudah menulis 20 buku ber ISBN. 

          Ibu Aam tergabung pada kelas menulis di gelombang 8 kelas Omjay, dan punya keinginan untuk menjadi moderator seperti ibu Maesaroh. Namun impiannya hilang karena beliau tidak lulus karena tidak fokus dan bingung dengan tugas membuat resume. Namun pada gelombang 12 beliau kembali bergabung dengan memiliki semangat yang baru. Beliau bergabung dengan peserta lain dan berhasil membuat buku antologi pertamanya. 

        Kala itu ibu Kanjeng telah mampu memotivasi beliau dengan mengatakan better later than never. ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Biarlah tulisanmu menemui takdirnya. Pengalaman akan hilang jika tidak dituliskan.

        Beliau berhasil membuat buku solo perdana yang berjudul "mengukir mimpi jadi penulis hebat" karena dulu pernah beliau bermimpi ingin menjadi penulis buku. Buku kedua pun akhirnya berhasil diterbitkannya dengan judul "Kunci sukses menjadi moderator Online".akhirnya mimpinya menjadi kenyataan. dan itu yang membuat beliau semakin semangat lagi dalam menulis. 

        Buku beliau yang kedua diedit oleh ibu Kanjeng dan Pak D Susanto yang menjadi editornya. Beliau kembali bermimpi ingin menjadi editor handal. dan mimpi itu yang terus menjadi lecutan semangat untuk mengasah diri. 

        Setelah buku kedua beliau terbit, Ibu kanjeng mulai melihat kemampuannya. Lalu ditawari tugas sebagai kurator. tugas kurator adalah menghimpun naskah dan administrasi yang masuk, hingga buku sampai ke pembaca. Akhirnya beliau berhasil menjadi kurator di beberapa kelas menulis gelombang 16, 17, 18 dan beberapa antologi puisi binaan bu Kanjeng. 

        Beliau mencoba mengikuti lomba blog HUT AISEI dan masuk 10 besar. Kembali mengasah diri dengan mengikuti lomba blog PGRI dan berhasil menjadi juara I . Sungguh pencapaian yang luar biasa. beliau juga ikut program menulis seminggu yang diadakan Prof.Ekoji dan naskah beliau tembus ke penerbit mayor PT Andi Offset Yogyakarta.

        Kemampuan beliau menjadi editor bermula dari mengedit naskah dari muridnya yang sekolah di Arab Saudi. Naskah tersebut ditulis dari hp dan dikirim lewat WA. Beliau berhasil mengedit naskah tersebut. Ternyata itu adalah suatu pengalaman berharga yang membawa beliau untuk mulai terjun menjadi editor. Kembali beliau mendapat tawaran dari Ibu Kanjeng untuk menjadi editor.

        Buku solo beliau yang ketiga isinya tentang kumpulan 28 hari ngeblog. Saat itu peserta diminta untuk menulis di blok selama 28 hari tanpa jeda. Beliau bisa melaluinya dan berhasil menjadi juara.

        Untuk menjadis eorang kurator menurut beliau adalah kita harus bisa mengajak peserta untuk membuat satu buku antologi (buku bersama). Kita juga harus mampu berkomunikasi dengan baik kepada peserta dari menampung naskah dan administrasi. Lalu kerjasama dengan penerbit seperti antologi Bu Kanjeng. 

        Syarat menjadi seorang editor adalah harus menguasai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Kita juga harus paham dengan fungsi tanda baca dan penggunaan huruf kapital.

        Semangat dan motivasi memang harus dipupuk supaya kita semakin semangat dalam menulis. Menurut ibu Aam, kita perlu mencari seseorang untuk memotivasi kita dalam menulis. sumber inspirasi adlah Omjay yang sudah membuatnya bisa mengenal blog dan menjadi juara. Motivasi beliau adalah Ibu Kanjeng yang sudah mampu membangun kepercayaan dirinya bahwa menulis adalah bakat yang perlu dilatih. Bahkan ibu Kanjeng mulai menulis sejak usia 50 tahun. Ini yang membuatnya yakin bahwa beliau pasti bisa menerbitkan buku seperti ibu Kanjeng.

         Dari kegagalannya beliau dalam membuat resume, akhirnya beliau belajar dari sahabatnya tentang tips menulis resume. Cara membuat resume yang baik yaitu dengan mengembangkan materi yang disajikan menggunakan bahasa sendiri tanpa mengcopy kata-kata dari narasumber secara utuh. Perlu membuat modifikasi pada resume kita agar menarik dan enak dibaca. Kita juga bisa memberikan semacam motivasi dalam resume kita.

        Menurut beliau sangat baik untuk mengikuti petunjuk yang disampaikan oleh setiap narasumber. Jika narasumber berikan link blog, kita harus blog walking. Jika narasumber berikan PPT, kita harus bisa menyimpulkan isi PPT nya. Jika narasumber berikan link youtobe, kunjungi linknya.

        Menurut beliau perlu kita untuk membuat skala prioritas dalam menulis. ditengah tengah kesibukan kita tetap luangkan waktu minimal 10 menit untuk menulis di blog. Kalau perlu bisa dibuat catatan kegiatan besok apa yang kita kerjakan termasuk kegiatan menulis. Prioritaskan mana yang lebih dahulu yang urgen untuk kita kerjakan. 

        Di akhir pemaparannya ibu Aam menegaskan seperti kata para ahli, tidak ada awal tanpa akhir, tidak ada akhir tanpa awal. Seorang penulis besar pasti mempunyai kita tersendiri. Seperti Andrea Hirata seorang penulis best seller  Yang bermula dari penerbit indie dan menjadi penulis besar lewat salah satu karyanya yang berjudul Laskar Pelangi.

        Menulis itu tidak instan, tapi butuh proses yang perlu diasah setiap hari. Karena itu jangan malu kalau tulisan kita dianggap jelek, salah. Latih terus kemampuan menulis kita setiap hari. Menulis itu tidak sulit. Yang sulit adalah memulai untuk menulis. Menulislah ketika ada ide mulai dari hal-hal sederhana dari apa yang kita alami. Karena ketika mimpi dilatih dengan motivasi maka akan lahir sebuah inspirasi yang memikat hati untuk menjadi manusia yang menggerakkan hati manusia lain.

        Ada 3 motivasi yang disampaikan beliau sebagai penyemangat, yaitu:

  1. menulislah agar hidupmu berwarna. 
  2. menulislah agar hidupmu bermakna. 
  3. menulislah hari ini agar engkau dikenal orang esok hari.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi – Pendidikan yang Memerdekakan

  by POSMAULI DEVITA SIHOMBING    Setiap individu lahir dengan kodrat dan keunikannya masing-masing Selaras dengan pemikiran KHD bahwa...