Rabu, 01 Juni 2022

Gairah menulis Puisi

 

Resume ke   : 5

Tanggal        : 27 mei 2022 

Gelombang  : 26

Moderator    : Dail Ma'ruf

Narasumber  : Dra. E. Hasanah,M.Pd

Masih tetap semangat dalampelatihan belaajr menulismembuatku berusaha untuk terus mengikuti kegiatan ini. Walaupun kondisi fisik yang kurang sehat namun semangatku tetapmembara.

Melihat topiik materi malam ini "Gairah Menulis Puisi" membuatku agak ragu karena memang saya tidak pandaidalam berpuisi. Namun ku coba untuk mengikuti kegiatan yang dimoderatori oleh bapakDail Ma'ruf. 

Narasumbernya yaitu ibu yang cantik Dra. Hasanah, M.Pd. Beliau adalah seorang guru matematika di SMAN 1 Cicurug yang memiliki segudang pengalaman tentang kepenulisan. Karyanya dalam dunia kepuisian juga tidak diragukan lagi. 


Menurut Ibu Hasanah, dalam   menulis puisi adalah ada gairah dalam menulis. Gairah menulis itu adalah keinginan kuat atau bersemangat untuk menulis. Sesuai KBBI bahwa puisi adlah ragam sastra yang terikat: irama,  mantra, rima, bahasa,penyusunan larik dan bait.

Jika dilihat dari Struktur fisik (unsur wujud) terdiri atas:

  • bentuk, berbentuk baris-bait
  • diksi,pemilihan kata indahdan memiliki kekuatan makna
  • majas, bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair
  • Rima, persamaan bunyi di baris/akhir baris untukmemunculkan keindahan bunyi

Ada dua jenis puisi yaitu puisi lama dan puisi baru. 

  1. Puisi lama yaitu puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajaka (rima) banyak suku kata di tiap baris
  2. Puisi baru yaitu puisi yang tidak terikat oleh mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata maupun rima.

Ciri -ciri puisi lamayaitu: 

  • tidak dikethui nama pengarangnya, 
  • penyampaian dari mulut kemulut yang merupakan sastra lisan
  • sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait

Seru sekali ditengah acara ibu hasanah memebrikan tantangan kepada seluruh peserta belajar menulis untuk menuliskan puisi bebasminimal 1 bait. Seluruh peserta begitu antusianya dalammembuat puisibebasini. 

Terimakasih bu Hasanah buat materinya pada malam ini. Sukses selalu ibu.


Posmauli Devita Sihombing, S.Pd

 

  •  

 


Rabu, 25 Mei 2022

Menulis buku dari karya ilmiah

Resume ke       : 4

Tanggal            : 25 Mei 2022

Gelombang      : 26

Narasumber     : Noralia Purwa Yunita, M.Pd

Moderator        : Helwiyah

 



Menyempatkan diri duduk manis di depan laptop dengan segelas kopi luwak untuk beberapa jam ke depan itulah yang saya lakukan malam ini. Kelas belajar menulis dibawah asuhan Omjay ini sangat menantang dan membuat saya selalu bersemangat untuk mengikutinya. Kegiatan kali ini dimoderatori oleh ibu Helwiyah seorang guru SD di Jakarta Timur. 

Keren sekali materi kegiatan pelatihan menulis malam ini yaitu "Menulis Buku dari Karta Ilmiah".  Namun saya penasaran dan masih merasa kalau materi ini susah diterapkan karena berhubungan dengan karya ilmiah. Apa mungkin bisa karya ilmiah dijadikan buku, bagaimana caranya?

Ibu guru cantik ini telah membuktikan bahwa karya ilmiah dapat diubah menjadi buku. Beliau adalah narasumber malam ini yaitu ibu guru yang cantik ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Beliau adalah seorang pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar beliau juga aktif menulis di blog dan bergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, penulis baru di yayasan Pustaka Thamrin dahlan, penulis di penerbit Andi Offset, penulis dan Ambasador di penerbit Innovasi Publishing, salah satu tim admin di website guru penggerak, pengurus pena guru di yayasan guru nusantara, anggota komunitas  koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru mata pelajaran Prakarya dan IPA, serta pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP. 

Karya ilmiah kita yang mungkin saja sudah lama tersimpan seperti skripsi, tesis, PTK, Best practice, atau KTI lainnya yang ada bisa nih kita buka lagi dan kita persiapkan untuk bahan untuk membuat buku. Yang pastinya bersama ibu Nora yang cantik. 

Wah, malam ini bu Nora juga mau kasih bonus nih dari kepada setiap peserta. bonus apa ya? Ternyata disini beliau tidak hanya memaparkan bagaimana menulis buku dari KTI tetapi juga tentang bagaimana penulis artikel ilmiah untuk jurnal nasional dari KTI. Jadi makin penasaran.

SESI 1 : Menulis buku dari KTI

 KTI ternyata bisa ditulis ulang menjadi buku. Mengapa harus buku?

  1. Jika KTI diubah menjadi buku maka buku akan lebih bermakna dan bermanfaat karena buku dapat dibaca oleh siapapun lewat penjualan buku. Sehingga sasaran pembaca akan lebih luas
  2. Keuntungan materi. jika buku kita laku terjual dan penjualan banyak, pastilah materi akan mengalir ke kantong kita. namun jika masih berupa KTI tidak bisa diperjual belikan
  3. Hasil penelitian akan tersebar luas, karena KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. akibatnya penelitian yang di dapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas
  4. PAK, KTI yang menjadi buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN

Lalu bagaimana cara mengubah KTI menjadi buku?

  1. Ubah judi KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching. judul karyailmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.  Contoh "Efektifitas SEM berbasis Mind Map pada pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan amsalah siswa amteri pokok reaksi redoks". Judul ini merupakan judul skripsi yang terkesan kaku, kurang menarik terlalu ilmiah, panjang dan kurang eye catching. Ini dapat diubah menjadi "Metode SEM dalam pembelajaran Sains Abad 21". Judulnya lebih singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku.
  2. Ubah Daftar Isi, Dari KTI dikonversi menjadi daftar isi buku
  3. Pada bab 1 karya ilmiah yang biasanya menulis tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, hasil penelitian terkait. Ini semua harus dihapus ketika mengkonversikannya menjadi buku
  4. Boleh menampilkan grafik yang penting namun tidak terlalu banyak dan grafik bisa diubah dalam bentuk kalimat
  5. Kebahasaan dan penyajian yang berbeda, dimana susunan dan gaya tulisan bebas terserap penulis karena setiap penulis memiliki ide dan kreatifitas masing-masing
  6. Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku lebih mengikuti zaman
  7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun buka blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress,dll.
  8. Memberikan ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian agar pembaca yakin bahwa kita melakukan penelitian tersebut
  9. karya ilmmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan huruf, jenis huruf dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit

SESI 2 : Menulis Artikel Ilmiah untuk Jurnal dari KTI

 Dalam menulis artikel ilmiah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. Menulis artikel sesuai dengan Template Jurnal yang dituju
  2. Judul singkat, padat, jelas dan tetap ilmiah. hindari penggunaan singkatan pada judul dan kata kunci wajib disematkan dalam judul
  3. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan nama (tanpa gelar), instansi, jabatan akademik
  4. Abstrak biasanya berisikan tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan. Latar belakang amsalah dan tinjauan pustaka tidak perlu dimasukkan
  5. Penulisan keyword pada abstrak sebaiknya 3 sampai 5 KATA, dipisahkan dan tanpa kata penghubung
  6. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, sedikit tinjauan pustaka, rumusan masalah dan tujuan penelitian
  7. Pada bagian metode penelitian, hindari penulisan rumus statistik yang berlebihan. Namun WAJIB ada sumber rujukan dari metode yang digunakan
  8. Perbanyak penggunaan tabel atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian
  9. Simpulan mengacu pada template yang ada pada jurnal yang dituju

Sesi terakhir dari kegiatan malam ini adalah sesi tanya jawab. Berbagai rasa penasaran dari setiap peserta disampaikan lewat pertanyaan-pertanyaan yang menarik. Dan Lebih serunya lagi semua pertanyaan para peserta kegiatan ini dibabat habis sampai semua tuntas dan jelas oleh ibu Nora. Dan rasa penasaran para peserta pun terpuaskan.

Terimakasih banyak ibu Nora atas ilmunya malam ini. Sangat Keren dan sangat menginspirasi juga. Semoga ibu Nora selalu sehat dan dilimpahi berkat yang luar biasa. Nuwun. 


Posmauli Devita Sihombing, S.Pd


 

Senin, 23 Mei 2022

Rahasia Mudah Menulis & Menerbitkan Buku untuk Berprestasi

Resume ke       : 3

Tanggal            : 23 Mei 2022

Gelombang      : 26

Narasumber     : Rita Wati, S.Kom

Moderator        : Rosminiyati

 


Belajar untuk menjadi seorang penulis tidaklah mudah. Dibutuhkan ketekunan dan komitmen sehingga menulis lama kelamaan bisa menjadi passion. Luar biasa kegiatan menulis malam ini yang dimoderatori oleh seorang ibu cantik ibu Rosminiyati, seorang guru SMK Negeri 2 Pangkal pinang. beliau belajar menulis buku dari nol besar dan sekarang sudah menghasilkan 10 buku antologi dan 2 buku solo. Keren sekali bu. 

Narasumber pada kegiatan malam ini adalah ibu Rita Wati, S.Kom, seorang guru SMP Negeri 2 Mendoyo yang cerdas, berbakat, inspiratif. Beliau juga seorang blogger, writter, moderator, youtober juga. Topik pelatihan malam ini "Rahasia Mudah Menulis & Menerbitkan Buku untuk Berprestasi' akan dikupas tuntas oleh ibu guru yang cantik ini.

Berikut ini biodata dan prestasi yang sudah diraoh oleh ibu Rita Wati, S.Kom.


Ada beberapa pertanyaan di awal yang diajukan oleh ibu Rita yaitu

Apa tujuan Bapak/Ibu mengikuti kelas belajar Menulis?

Apa yang harus Bapak/Ibu lakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut?

Sepertinya jawaban saya hampir hampir mirip lah dengan rekan para peserta BM malam ini yaitu ingin menjadi penulis dan bisa membuat buku.Dan cara mewujudkannya dengan berlatih menulis dengan mengikuti kelas menulis seperti sekarang yang saya ikuti.

Menurut ibu Rita untuk menjadi seorang penulis adalah dengan banyak membaca sehingga kita akan menemukan ide untuk menulis. Membaca tidak tidak ahrus membaca buku tetapi juga membaca kejadian atau suatu peristiwa yang bahagia atau sedih kemudian dituangkan ke dalam tulisan.

"Ketika saya berada dalam eklas baru atau komunitas baru saya selalu menganggap emreka semua orang hebat dan pintar, sehingga saya ahrus memeprsiapkan diri sebaik mungkin agar setara dengan mereka." (Rita Wati, S.Kom, Guru Inspiratif Kemendikbudristek 2021)

Ibu Rita berprinsip bahwa beliau harus berani menerima tantangan sehingga menghasilkan suatu karya. Dan terbukti beliau bukan hanya menulis Antologi Cerpen 30 judul, namun beliau juga menulis di AISEI dengan tema tutorial pembelajaran. Bahkan yang sangat mengahrukan lagi buku beliau tembus terbit di penerbit ANDI dengan menulis bersama bapak Prof. Eko Indrajit. Pencapaian yang sangat luar biasa.

Menurut bu Rita rahasia menulis dan menerbitkan buku dan berprestasi adalah:

  1. Tentukan tujuan/motivasi kita dalam menulis, apakah hanya sekedar mau belajar, hobi, keterpaksaan, syarat naik pangkat atau ingin mendapatkan uang
  2. Menuliskan apa saja yang ada di dalam pikiran tentang hal-hal yang kita senangi dan kuasai
  3. Menuangkan semua ide yang ada 'tunda dulu' mengedit dan tuntaskan semua ide ke dalam tulisan hingga selesai
  4. Latihlah menulis setiap hari mulaid ari 100 kata, 150 kata hingga akgirnya bisa menulis 1000kata perhari
  5. Lakukan setiap hari
  6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku
  7. Mulailah join menulis buku Antologi untuk menumbuhkan kepercayaan diri menjadi seorang penulis

Supaya tulisan yang kita tulis lebih menarik dan enak dibaca ternyata kita perlu memperhatikan juga kaidah-kaidah dasar penulisan. Kesalahan yang sering mincul yaitu:

  1. Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat
  2. paragraf yang panjang-panjang
  3. Penggunaan tanda baca seperti titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik,dll
  4. kata baku
  5. Buang kata-kata yang tidak efektif
  6. Penggunaan istilah asing yang sering keliru/cari referensi yang benar sehingga tulisan kita berkualitas
  7. Penggunaan kata depan 'di' yang sering keluru dipisah atau disambung.

Terimakasih ibu Rita,banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan malam ini. Semoga saya bisa menjadi penulis yang hebat seperti ibu. Nuwun.

 

 

 






Sabtu, 21 Mei 2022

Menjadikan Menulis Sebagai Passion

 

Resume ke       : 2

Tanggal            : 20 Mei 2022

Gelombang      : 26

Narasumber     : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Moderator        : Widya Setianingsih

 

Malam ini adalah hari kedua saya mengikuti pelatihan belajar menulis PGRI. Senang sekali saya bisa kembali belajar menulis. Kegiatan ini dimoderatori oleh ibu yang cantik, Widya Setianingsih.

"Menjadikan menulis sebagai passion" atau "writing is my passion" adalah tema pada kegiatan ini. Dengan narasumber ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Saya sebut saja beliau dengan panggilan bunda Kanjeng. Beliau seorang guru pegiat literasi, motivator, blogger yang sudah menghasilkan 21 karya buku. Sungguh pencapaian yang luar biasa yang membuatku begitu kagum.

Ada hal-hal penting yang saya dapatkan dari penjelasan bunda Kanjeng, yaitu

Menulis menjadi passion yang menjanjikan karena kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. dan hingga hari ini profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.

Namun ada beberapa kendala dan hambatannya yaitu: 

  • Merasa tidak bakat menulis
  • Tidak memiliki waktu
  • Tidak memiliki ide
  • Tidak mau dikritik
  • Tidak suka menulis

Ketika kita memutuskan untuk menulis ada suatu alasan kita untuk menulis diantaranya

  1. Mengapa kita menulis, pertanyaan ini lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi dan misi hidup kita di dunia
  2. Bagaimana cara kita menulis, hal ini lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan
  3. Kapan kita mulai menulis, secepatnya kita harus niatkan untuk membuat karya yang asli dari diri kita.

Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain. Menurut bunda, Ketika kita menulis apa yang kita tulis selain bermanfaat bagi diri kita sendiri pastinya bermanfaat juga bagi orang lain walaupun itu hanya satu atau dua kalimat motivasi.

Langkah menjadi penulis yang baik, diantaranya:

  1. Read, untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general(umum) maupun spesifik misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita
  2. Discuss, hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri
  3. Look & Feel, baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media sehingga pesan yang kita sampaikan bisa sampai kepada pembaca
  4. Socialize, berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap dan bisa menjadi tulisan yang menarik

Writing Preparation

  1. Menggali dan menemukan gagasan/ide, kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi dan kajian pustaka
  2. Menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca, sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. selain itu kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable.
  3. Menentukan topik, misalnya tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan, genrenya tulisan populer. jika sasarannya adalah orangtua (manula) maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik hidup sehat di usia senja
  4. Membuat Outline atau kerangka tulisan atau daftar isi sementara, kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. menulis outline cukup dengan garis besarnya saja dengan karakter yang logis, struktur, kepaduan dan penekanan.
  5. Mengumpulkan bahan materi/buku untuk memperkaya perspektif dan referensi agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan

Menulis itu harus SABAR. Kalimat ini adalah kata-kata yang sangat menyentuh sanubari saya. Bahwa penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada KETEKUNAN dalam proses menulis. Menulislah semampu yang kita bisa. jangan berpikir harus sempurna dan jangan terlalu idealis.

Setelah menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis(rough draft), tahapan yang harus dilewati gingga terbit buku adalah:

  1. Editing, yang dilakukan pada tahap ini adalah membaca ulang, dan menyempurnakan draft
  2. Revising, pada tahap ini kita perlu mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis.
  3. Publishing, ini adalah tahap pengiriman naskah, pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading), pencetakan dan promosi serta distribusi
Berikut ini adalah hasil karya tulis bunda Kanjeng yang sangat luar biasa, sampai-sampai bunda Kanjeng mendapat gelar Ratu Antologi.

Ini adalah karya karya bunda Kanjeng

Buku-buku antologi bunda Kanjeng 

Terima kasih bunda Kanjeng, banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan dari pertemuan ini. Semoga saya bisa menjadikan menulis sebagai passion saya.

Jumat, 20 Mei 2022

Ide Menulis bagi guru


 

Resume ke       : 1

Tanggal            : 18 Mei 2022

Gelombang      : 26

Narasumber     : Wijaya Kusumah, M.Pd

Moderator        : Dail Ma'ruf


Pelatihan Belajar menulis PGRI, ini adalah suatu kegiatan yang sepertinya menarik untuk diikuti. Saya pernah mengikuti kegiatan serupa pada gelombang 19. Namun karena sesuatu dan lain hal saya tidak menuntaskannya. Saya menganggap diri saya gagal namun saya kembali bangkit. Dan saya mencoba lagi untuk memberanikan diri bergabung dalam kegiatan ini. Semoga Omjay memberi izin. Ini adalah pertemuan pertama pada gelombang 26. Topiknya keren, "Ide menulis bagi Guru". Pertemuan ini dimoderatori oleh bapak Dail Ma'rul. Pak Dail memang Keren.

Saya sangat senang malam ini materi perdana yang dibawakan oleh bapak Wijaya Kusumah, M.Pd yang akrab dipanggil Omjay.  

Diawal materi Omjay menjelaskan bahwa hal yang sulit dari menulis adalah MEMULAI. Karena itu menulislah dulu maka ide akan datang kepada kita. Menulis setiap hari maka gopay akan datang menghampiri. Kata-kata ini keren sekali Omjay. 

Bisa nih dibuka blog Omjay di 

https://www.kompasiana.com/wijayalabs 

https:/wijayalabs.blogspot.com 

https://wijayalabs.wordpress.com

Ide menulis bisa di dapat dari kisah nyata dan kisah fantasi. Kita dapat menulis dari kisah nyata dari kehidupan kita setiap hari. Bisa juga dengan membuat cerita fantasi. Cara membuat kisah nyata menjadi sebuah tulisan menurut beliau adalah dengan membuat dokumentasi foto atau video yang bisa dikembangkan menjadi ide menulis.

Pesan Omjay, "cobalah setiap hari membuat konten baik berupa teks, foto dan video, lalu posting di media sosial kita." tapi kenapa harus diposting ya, dan mengapa kina menulis juga harus di blog?

Blog adalah alat rekam yang ajaib. Di dalam blog kita bisa memasukkan foto, video seperti video youtobe dan slide presentasi dengan kapasitas file unlimited. Blog juga adalah buku digital yang membuat kita berlatih menulis dan menemukan ide untuk menulis. 

Dalam pelatihan ini, Omjay memberikan tantangan untuk menuliskan apa yang ada dipikiran peserta tentang bunga anggrek.


Para peserta begitu antusias untuk menuliskan apa yang mereka pikirkan tentang bunga anggrek ini. Seru sekali kan.

Menulis bukanlah sesuatu yang harus dipaksakan. Menurut Omjay kuncinya adalah banyak membaca dan berlatih menulis karena menulis itu adalah sebuah keterampilan atau skill dan bukanlah bakat. 

Menulis di dalam kesibukan itu asyik. lalu posting di sosial media. Menulis bisa dimana saja dan kapan saja. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi (mantra Omjay), hahahahha....

Memiliki bog dan mengelola blog pribadi adalah suatu cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam menulis. Dengan menulis di blog kita bebas menuliskan apa saja yang kita sukai dan kuasai. Selain itu blog walking juga perlu dilakukan sehingga rasa percaya diri kita bisa meningkat.

Terima kasih Omjay, semoga saya bisa menjadi penulis seperti Omjay.

 

Senin, 28 Maret 2022

AKSI NYATA Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajara

 3.1.a.10 Aksi Nyata Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran



 

Oleh 

POSMAULI DEVITA  SIHOMBING

CGP ANGKATAN 3

UPT SMP NEGERI 2 SEI SUKA

KAB. BATU BARA

 

Komponen 4F dalam Pengambilan Keputusan

1.    Facts (Peristiwa)

 Deskripsi singkat untuk aksi nyata yang sudah dilakukan, meliputi:

·           Latar Belakang

UPT SMP NEGERI 2 SEI SUKA berada di desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten BatuBara. Sekolah kami dekat dengan pantai dan mayoritas orang tua murid bekerja sebagai nelayan, pedagang kecil, ibu rumah tangga. Sebagian besar orang tua murid memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk bermain bahkan sampai malam hari. Begitu juga dengan penggunaan gawai atau hp yang memang hampir menyita waktu mereka. Padahal jika ditinjau dari aspek ekonomi, sebagian besar keluarga berada pada taraf eknomi menengah ke bawah. 

Pendidikan bukan suatu hal yang penting bagi sebagian besar orangtua. Ketika anak-anak mereka sudah mau pergi ke sekolah, mereka menganggap kebutuhan belajar dari murid sudah terpenuhi. Hanya sebagian kecil dari orang tua yang bena-benar mau mendampingi anak mereka belajar di rumah. Mereka tidak tahu sudah sejauh mana pencapaian murid di sekolah dan apa sebenarnya kebutuhan dasar anak - anak mereka. Seperti yang terjadi pada Tasya Sinaga murid kelas VIII-2 dan Jhuan Felix juga murid kelas VIII-2. Mereka berasal dari keluarga yang lengkap orangtuanya. Mereka berdua adalah murid yang sangat baik, patuh, tidak pernah membuat masalah dan tidak pernah mengganggu temannya. Selama masa pandemi di Tahun Pelajaran 2021/2022 ini, sekolah kami melaksanakan PTM terbatas yang membagi murid menjadi 2 kelompok belajar yaitu Shift 1 dan Shift 2. Kelas Shift 1 dan Shift 2 mendapat jadwal belajar tiga kali seminggu secara bergantian. Walaupun kehadiran kedua  anak ini ke sekolah selama PTM terbatas tidak selalu penuh. Akan tetapi setiap hadir ke sekolah mereka selalu berusaha menyelesaikan dan mengumpulkan semua tugas yang saya berikan. Walaupun tidak hadir ke sekolah dan mendengarkan penjelasan saya terkait materi mata pelajaran tersebut. Masalah terjadi saat pembelajaran di kelaas saya meminta mereka pada saat yang berbeda untuk membaca materi di buku paket, tidak terdengar suara darinya. Sambil terus menatap buku tersebut, dia terus berusaha untuk membacanya. Saya heran dengan sikapnya namun teman-temannya sudah lama mengetahuinya dan menyatakan bahwa mereka belum bisa membaca dengan baik. Karena merasa tidak yakin maka saya memanggil mereka ke depan kelas dan dengan sedih, malu dan sedikit ketakutan mereka menjelaskan bahwa ternyata mereka tidak lancar membaca. Saya semakin heran bagaimana selama ini mereka mampu menjawab dan menyelesaikan semua tugas- tugas yang saya berikan dengan jawaban yang hampir semua benar. Ternyata selama ini mereka mengerjakan tugas dengan cara menulis ulang penyelesaian PR dari teman-temannya. Beragam komentar datang dari teman-temannya yang memang sudah mengetahui kondisi mereka. Salah seorang temannya menertawainya, sementara yang lain mengejeknya dan ada juga yang menganggap sudah biasa. Saya berusaha menenangkan dan menguatkannya untuk semakin semangat berlatih membaca serta mengingatkan teman- temannya untuk berhenti mengejeknya dan mendukung semangatnya untuk terus belajar.


Pada jam istirahat saya mendiskusikan masalah ini dengan wali kelasnya. Ternyata wali kelasnya sudah mengetahui masalah ini dan murid tersebut juga tahun lalu hampir tidak naik ke kelas VIII karena ini. Akan tetapi, karena tahun lalu adalah masa pandemi di mana pembelajaran tatap muka belum mampu berjalan secara stabil, efektif dan efisien karena hanya melalui PJJ di mana murid diberikan tugas secara daring lewat grup wa, dan orangtua mengantarkan tugas-tugas yang telah diselesaikan kepada wali kelas atau guru bidang studi masing-masing, membuat Aina tetap naik kelas karena berhasl menyelesaikan semua tugas-tugas harian dan penilaian tengah dan akhir semester.

Jika dilihat dari penilaian tugas, semua tugas-tugas yang dikerjakan oleh mereka dikerjakan dengan baik, tepat waktu dan hampir benar semua. Akan tetapi, jika dilihat dari hasil penilaian harian dan penilaian tengah semester, mereka memperoleh nilai di bawah KKM dikarenakan dia tidak bisa membaca sehingga lembar jawaaban hanya berisikan soal - soal ujian saja. 

 

  • Alasan Melakukan Aksi Nyata

Saya melihat kalau mereka adalah anak yang memiliki semangat sekolah dan belajar yang tinggi. Itulah sebabnya sekalipun dia tidak hadir ke sekolah, tetapi dia tetap akan menanyakan tugas dari teman-temannya dan berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut tepat waktu dengan jawaban yang benar. Memandang hal ini saya ingin mengambil keputusan yang berpihak pada Tasya dan Jhuan dengan mengutamakan kebutuhan belajarnya yaitu tetap memberikan mereka nilai sesuai dengan KKM dengan catatan perjanjian bahwa mereka harus sudah bisa lancar membaca selama sebulan ini. Perjanjian ini tentunya diketahui dan disetujui oleh ibunya sebagai pendamping belajar utamanya di rumah. Hal ini saya putuskan berdasarkan paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan(justice vs mercy), melihat kasus ini memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua murid di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain yaitu dengan memperhatikan mereka yang selalu berusaha tepat waktu mengerjakan dan mengumpulkan tugas dan mendapat nilai yang bagus untuk tugas yang sudah dikerjakanya. Saya juga mempertimbangkan paradigma jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term), dalam hal ini jika mereka diberikan nilai sesuai KKM atau bahkan di bawah KKM maka akan membuat mereka sedih, down, tidak semangat lagi belajar atau mengerjakan tugas  - tugasnya. Selain itu prinsip yang mendasari pilihan pengambilan keputusan yang diambil adalah Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) dengan mengandaikan bagaimana jika saya yang ada di posisi mereka yang sekalipun tidak bisa membaca dengan lancar, tapi sudah berusaha dengan keras untuk menjawab dan menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh guru tetapi sekalipun jawabanya benar malah diberikan nilai rendah, serta Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) yaitu bagaimana jika mereka saya berikan nilai rendah sesuai dengan hasil yang benar - benar dia kerjakan, kemungkinan akan menurunkan semangat berlajarnya dan malah akan jadi bahan ejekan teman - temanya atau mungkin dia tidak ingin lagi untuk bersekolah dan belajar.

 

  • Hasil Aksi Nyata

Setelah mengambil keputusan atas dilema etika yang saya hadapi, saya menemui Tasya dan Jhuan secara pribadi. Saya hadir untuk berdiskusi dengannya tentang segala kendala yang mereka hadapi terutama penyebab ketidaklancarannya membaca. Kemudian saya memanggil orangtuanya ke sekolah untuk menceritakan kondisi mereka. Orangtuanya berjanji akan menolong mereka dan meminta anggota keluarganya untuk mengajari mereka membaca sampai lancar selama satu bulan ini. Orangtuanya berharap saya tetap memperhatikan kondisi mereka dan mendukungnya dalam kegiatan pembelajaran. Saya juga berjanji akan mendukung mereka dan mengajarkanya membaca tiap kali dia ada waktu. Saya menyadari jika saja keputusan yang saya ambil hanya berdasarkan hasil capaian mereka yang sebenarnya, mungkin saja mereka akan sangat bersedih atau bahkan putus sekolah. Itulah pentingnya pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak kepada murid.

 

p


2. Feelings (Perasaan)

Sejak dari awal terjadinya masalah ini, sampai kepada tahapan pengambilan keputusan dan pelaksanaan aksi nyata, perasaan saya bercampur aduk. Ada rasa kasihan, kesedihan, kekecewaan melihat kondisi Tasya dan Jhuan yang sudah kelas VIII yang tidak bisa lancar membaca. Saya juga sempat bingung untuk memberikan penjelasan yang tepat kepada teman-temannya yang tidak setuju jika Tasya dan Jhuan diberikan nilai bagus padahal mereka tidak lancar membaca. Ada pro dan kontra yang terjadi baik dari sesama teman sekelasnya, wali kelas juga beberapa rekan guru yang saya ajak berdiskusi tentang masalah ini. 

Saya bersyukur bahwa dalam pengambilan keputusan, saya tidak mengutamakan perasaan, emosional, keberpihakan semata atau kebenaran diri saya sendiri. Saya juga bersyukur bisa menerapkan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan dalam situasi ini, sehingga sekalipun mungkin masih ada yang konntra dengan keputusan yang sudah saya ambil, saya tidak akan menyesalinya karena keputusan tersebut saya ambil dengan rasa tanggung jawab, berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal dan memang mengutamakan keberpihakan kepada kepentingan murid dalam hal ini adalah Tasya dan Jhuan



3. Findings (Pembelajaran) 

       Pembelajaran yang dapat saya ambil dari aksi nyata kali ini adalah :

  • Saya belajar mengidentifikasi dan memahami prinsip-prinsip etika yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati pada situasi masalah yang terjadi pada kasus ini
  • Saya belajar mengidentifikasi dilema etika berdasarkan 4 paradigma dan 3 berpikir pada kasus ini
  • Sangat penting untuk sungguh-sungguh melihat situasi berdasarkan 4 paradigma dan 3 berpikir serta menerapkan 9 langkah pengujian dan pnegambilan keputusan dengan tepat dan benar
  • Saya belajar untuk bisa bersikap reflektif, kritis, kreatif dan terbuka dalam menganalisis dilema yang terjadi pada kasus ini
  • Selama melaksanakan aksi nyata ini saya juga belajar untuk mendengarkan pendapat atau masukan dari banyak pihak, belajar bersabar, bagaimana mengcoaching orang tua dan juga  menerima setiap respon, umpan balik atau tanggapan yang pro dan kontra atas keputusan yang sudah saya putuskan. Saya tahu bahwa saya tidak akan mampu untuk menyenangkan semua orang. Tapi saya percaya ketika saya sudah mengambil keputusan yang berdasarkan nilai kebajikan universal, bertanggung jawab dan berpihak pada murid, itu adalah keputusan yang terbaik. Karena pada dasarnya tidak ada jawaban benar atau salah pada suatu kasus dilema etika. 
4. Future (Penerapan)

Adapun penerapan yang akan saya lakukan ke depannya adalah

  • Berupaya untuk semakin menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan sesama rekan guru terutama wali kelas, di kelas yang saya masuki. Saya juga akan terus memperkuat komunikasi dengan orang tua murid, secara khusus murid-murid yang mengalami kendala atau permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana pendampingan yang dilakukan orang tua kepada murid di rumah sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran murid
  • Sebagai guru saya adalah seorang pemimpin pembelajaran ynag akan terus berusaha untuk dapat mengambil keputusan dengan kesadaran penuh (mindfulness), berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, bertanggung jawab dan berpihak pada murid
  • Saya juga akan memupuk keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dari keputusan yang sudah saya ambil, karena sesungguhnya tidak ada suatu keputusan yang akan mampu menyenangkan dan mengakomodasi kepentingan semua pihak.

Sekian dan terima kasih. 








Minggu, 27 Maret 2022

JURNAL REFLEKSI MINGGU 24

 


Salam dan Bahagia.

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan jurnal refleksi mingguan saya sebagai calon guru penggerak angkatan 3 tepatnya tanggal 21 s/d 24 Maret 2022 pada minggu ke 24.

 

Kali ini refleksi mingguan yang saya buat menggunakan model Gaya Round Robin. Berikut panduan pertanyaan untuk membuat refleksi model ini:
Apa hal yang paling Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa Anda merasa hal tersebut bisa membuat Anda sangat menguasainya?

1.    Apa hal yang belum Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

2.    Apa hal yang masih membingungkan Anda dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan.

 

Adapun Kegiatan pendidikan guru penggerak pada minggu ini antara lain:

1.      Senin/21 Maret 2022 RUANG KOLABORASI. Pada kegiatan ini CGP bekerja dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sebelumnya sekitar 10 menit berupa gambaran umum dari sebuah program/kegiatan di sekolah yang mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Dan kelompok lain memberikan umpan balik seperti 1)apa  yang menarik dari hasil presentasi yang disajikan? 2)Apakah program yang disampaikan dapat diimplementasikan? 3)Berikan ide/saran yang dapat membantu pelaksanaan program tersebut?

2.      Selasa/22 Maret 2022 REFLEKSI TERBIMBING. Dalam kegiatan ini CGP melakukan refleksi dan metakognisi terhadap proses pembelajaran yang telah dilewati, dan apa yang harus dipertimbangkan dalam menyusun program/kegiatan yang berdampak  pada murid 

3.      Rabu sampai jumat, 23 - 25 Maret 2022 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL tentang Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

 

HAL YANG DIKUASAI

Setelah mengikuti pembelajaran pada minggu ini modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid, maka sekarang saya semakin paham tentang bagaimana merancang program yang berdampak pada murid. Melibatkan suara, pilihan dan kepemilikan murid menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan sehingga setiap program tidak lagi berpusat ataupun seturut dengan keinginan/kemauan hati guru/kepala sekolah. Suara murid artinya memberikan kesempatan bagi murid untuk berkolaborasi dan membuat keputusan dengan orang dewasa seputar apa dan bagaimana mereka belajar dan bagaimana pembelajaran mereka dinilai. Memberikan pilihan pada murid dapat memberdayakan murid, mendorong keterlibatan dalam pembelajaran dan mengenalkan pada minat pribadi dalam pengalaman belajar mereka. Kepemilikan Murid artinya saat murid terhubung baik secara fisik, kognitif, sosial emosional dengan apa yang sedang dipelajari, terlibat aktif dan menunjukkan minat dalam proses belajarnya, maka dapat dikatakan bahwa tingkat rasa kepemilikan mereka terhadap proses belajar tinggi.

 

HAL YANG BELUM DIKUASAI

Pada minggu ini hal yang belum bisa saya kuasai dengan baik adalah tentang penggunaan waktu yang ada. Mengingat jam pelajaran dan rombel yang banya, saya sering kewalahan dan kesulitan bagaimana bisa menggunakan waktu sebaik-baiknya di dalam kelas. Saya selalu mencoba menerapkan pembelajaran yang berdampak pada murid di dalam kelas, Pada kelas tertentu yang mana muridnya kurang aktif terlihat saya yang masih mendominasi atau banyak menjelaskan dalam kelas. Sehingga membuat mereka lebih banyak mendengarkan.

 

HAL YANG MEMBINGUNGKAN

Pada minggu ini hal yang masih membingungkan bagi saya adalah tentang bagaimana cara saya memberikan sosialisasi kepada rekan guru tentang program apa yang akan dibuat apakah program intrakurikuler, ekstrakurikuler, atau ko-kurikuler. Karena sebenarnya sudah ada program-program sekolah yang sebelumnya sudah ada dan sudah/sedang terlaksana di sekolah kami.

 

Demikian jurnal refleksi mingguan yang saya buat. Semoga saya selalu mendapatkan pembelajaran yang bisa membawa perubahan bagi saya ke arah yang lebih baik lagi.

Terima kasih.

 

 

Posmauli Devita Sihombing

CGP Angkatan 3

Kab.batubara Sumatera Utara

Koneksi Antar Materi – Pendidikan yang Memerdekakan

  by POSMAULI DEVITA SIHOMBING    Setiap individu lahir dengan kodrat dan keunikannya masing-masing Selaras dengan pemikiran KHD bahwa...